JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih mengungguli pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam penghitungan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU.
Data sementara, Jokowi-Ma'ruf mendapat 61.048.114 suara atau 56,24 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 47.498.843 suara atau 43,76 persen. Selisih perolehan suara di antara keduanya mencapai 13.549.843 suara atau 12,64 persen.
Baca juga: Wapres Kalla Sebut Situng KPU Tak Perlu Dihentikan
Menurut data yang ditampilkan dalam pemilu2019.kpu.go.id itu, hingga Selasa (7/5/2019) pukul 09.00 WIB suara yang masuk berasal dari 576.627 TPS dari total 813.350 TPS. Jika dipersentasekan, jumlah ini mencapai 70,89 persen.
Sementara ini, Jokowi-Ma'ruf unggul di sejumlah provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, dan Papua, sedangkan Prabowo-Sandi sementara ini unggul di Sumatera Barat, Jambi, Aceh, Banten, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Situng Sementara: PDI-P Unggul, Golkar di Peringkat Kedua
Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, mengatakan, Situng hanya alat bantu yang dipilih oleh KPU untuk memberikan informasi yang cepat terkait penghitungan suara kepada masyarakat.
Jika ditemukan kesalahan entry data, hal itu bukan berarti curang, melainkan human error.
KPU justru meminta publik untuk ikut aktif mengawasi Situng supaya entry data dipastikan benar.
Baca juga: Keresahan Kubu 02 Mengenai Situng KPU, Minta Diaudit Sampai Dihentikan
"Kami membuka ruang partisipasi publik untuk mencermati apabila ada informasi di laman KPU yang tidak benar sesuai dengan C1, dipersilakan melapor kepada KPU dan akan kami perbaiki," kata Wahyu di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
"Kami tegaskan bahwa salah input itu bukan berarti ada kecurangan yang dilakukan KPU dan jajarannya," katanya.