JAKARTA, KOMPAS.com - Kesalahan input dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuat resah salah satu peserta dalam Pemilihan Presiden 2019.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah melaporkan kesalahan tersebut kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu mengklaim telah menemukan kesalahan input yang lebih besar daripada KPU.
Direktur Hukum dan Advokasi BPN, Sufmi Dasco Ahmad menyebut jumlahnya sampai ribuan.
"Kalau dilihat dari laporan-laporan pusat pelaporan di berbagai provinsi itu sangat banyak," kata Dasco usai melaporkan temuan itu di Kantor Bawaslu, Kamis (2/5/2019).
Berdasarkan hal itu, BPN Prabowo-Sandiaga pun meminta ada penanganan khusus soal Situng KPU. Permintaannya dari mulai diaudit sampai dihentikan prosesnya.
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta agar sistem KPU tersebut diaudit. Alasannya karena Sandiaga mendapat banyak laporan kesalahan input dalam Situng.
Baca juga: Timses Jokowi: Kalau Yakin Paslon 02 Menang, Kenapa Repot Minta Situng Diaudit?
Kesalahan input tersebut berkembang menjadi kecurigaan bahwa ada kecurangan yang terstruktur dalam penghitungan.
"Aktivis-aktivis sudah menemukan begitu banyak permasalahan terkait data entry di situng. Oleh karena itu perlu sistem ini diaudit agar tuduhan bahwa ini berpola dan hanya menguntungkan paslon tertentu itu bisa dihindarkan," kata Sandiaga di Bandung, seperti dikutip dari Kompas TV, Senin (6/5/2019).
Baca juga: Demi Pemilu Berkualitas, Sandiaga Minta Situng KPU Diaudit
Menurut dia audit ini penting. Permintaan ini bukan karena suaranya dan Prabowo kalah dari pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Melainkan demi menjamim kualitas pemilu itu sendiri.
"Karena ini bukan hanya soal kalah menang, yang melaporkan kecurangan ini dua kubu, baik di 01 atau 02. Untuk memastikan pemilu jujur adil dan kita menghadirkan pemilu yang berkualitas, sudah saatnya kita audit apa yang terjadi sampai berulang kali terjadi kesalahan data entry," ujar dia.
Baca juga: Sandiaga Usul Situng KPU Diaudit, TKN Jokowi-Maruf Setuju, tetapi...
Sebelum Sandiaga, BPN Prabowo-Sandiaga juga telah membuat permintaan yang lebih ekstrim. Mereka meminta agar proses penghitungan lewat Situng dihentikan. Salah satu anggota BPN yang menyampaikan permintaan ini adalah Fadli Zon.
"Pendapat saya pribadi, saya merasa bahwa memang Situng ini sudah bermasalah. Kalau barang yang bermasalah ya sebaiknya dihentikan, karena ini akan menimbulkan keresahan," kata Fadli.
Menurut dia, menghentikan proses peghitungan suara melalui Situng tidak akan berpengaruh karena hasil akhir pemilu. Sebab hasil pemilu akan ditetapkan melalui penghitungan manual berjenjang.
KPU pun menjawab keresahan-keresahan BPN atas Situng itu. Salah satunya Komisioner KPU Ilham Saputra yang menjawab permintaan Sandiaga Uno, soal audit Situng.