Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Demokrat dan Koalisi Prabowo-Sandiaga Pasca-Pemilu..

Kompas.com - 06/05/2019, 18:25 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief membuat twit melalui akun Twitter-nya mengenai keberadaan ‘setan gundul’ di dalam koalisi Prabowo-Sandi.

Meski tidak menjelaskan secara gamblang, Andi menjelaskan "setan gundul" ada di dalam koalisi, namun di luar partai-partai politik yang tergabung.

Selain itu, "setan gundul" ini juga disebut  sebagai pihak yang menjadi corong perolehan suara kubu 02 sebanyak 62 persen, berbeda jauh dengan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei dan progress penghitungan nasional dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi, dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," tulis Andi.

Baca juga: Demokrat Ingin Selamatkan Prabowo dari Klaim Sesat Menang 62 Persen, Ini Kata BPN

Ia menuliskan pernyataan ini bersama dengan serangkaian twit lainnya.

Beberapa hal lain yang disampaikan Andi dalam twit tersebut antara lain posisi Partai Demokrat yang disebutnya ingin menyelamatkan Prabowo dari  perangkap sesat ‘setan gundul’.

Ia juga menyinggung soal pertemuan AHY  dan Jokowi. Dalam pandangan Andi Arief, pertemuan tersebut merupakan hal yang wajar dan tidak keluar dari prinsip-prinsip koalisi.

“Komunikasi politik AHY dengan Pak Jokowi tidak keluar dari prinsip-prinsip koalisi. AHY tidak melakukan deal-deal politik. Seharusny BPN juga bersikap sama dengan AHY untuk membuka ruang dialog,” tulisnya.

Pertemuan AHY dan Jokowi

Sebelumnya, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu empat mata dengan Presiden Joko Widodo di Ruang Kerja Presiden, Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (2/5/2019).

Dalam pertemuan itu Komandan Satuan Tugas Bersama  (Kogasma) Partai Demokrat itu mengaku sebagai pihak yang diundang oleh Jokowi. Sementara mengenai materi yang akan dibahas, AHY mengaku kurang mengetahuinya.

Di sisi lain, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tidak menutup kemungkinan adanya pembicaraan yang mengarah ke kemungkinan Partai Demokrat merapat di koalisi.

"Ya bisa juga pastinya begitu (bicara koalisi), karena prinsipnya pemerintahan yang efektif itu sebanyak mungkin teman. Sebanyak mungkin koalisi yang semakin kuat," kata Moeldoko.

Baca juga: Datangi Istana, AHY Mengaku Diundang Jokowi

Sumber: Kompas.com (Rakhmat Nur Hakim, Ihsanuddin) dan Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com