KOMPAS.com - Sebuah artikel berjudul: "HRS (Habib Rizieq Shihab) Akan Kerahkan People Power, POLRI: Kami Siap Tembak 'Mati' Perusuh NKRI Sekalipun Itu Cucu Nabi" beredar di media sosial Facebook pada Selasa (30/4/2019).
Dalam artikel, disebutkan bahwa Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyampaikan bahwa anggota kepolisian tidak akan segan-segan menembak mati pihak yang mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekalipun pelaku merupakan imam besar Front Pembela Islam (FPI), yaitu Rizieq Shihab.
Menanggapi hal itu, kepolisian melalui akun Instagram Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri mengklarifikasi bahwa artikel tersebut adalah hoaks.
"Kapolri, Jenderal Polisi Prof H Muhammad Tito Karnavian, tidak pernah mengeluarkan statement/pernyataan tersebut," tulis akun Divisi Humas Polri pada Rabu (1/5/2019).
Baca juga: Terkait Pemilu 2019, Kominfo Temukan 1.645 Hoaks Sejak Agustus 2018
Awalnya, artikel tersebut tayang di salah satu media online bernama Safarind News pada Senin (29/4/2019).
Dalam artikel itu, disebutkan bahwa Kapolri menyarankan kepada pendukung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, agar tidak menggunakan cara-cara yang tidak baik dalam menyikapi hasil hitung cepat atau quick count maupun rekapitulasi sementara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Saat ini, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memang disebut unggul berdasarkan hasil quick count atau penghitungan sementara.
Menurut Tito, dalam artikel itu, cara tidak baik yang dilakukan adalah mengeluarkan wacana people power yang juga disebut akan melibatkan Rizieq Shihab. Dibandingkan melakukan gerakan people power, Tito menyarankan pendukung Prabowo-Sandi melakukan rekonsiliasi.
Dalam artikel juga dibubuhkan video yang menampilkan anggota Brigade Mobil (Brimob) tengah menjawab pertanyaan Tito Karnavian.
"Saya mau tanya, kalau di lapangan tiba-tiba ada orang bawa parang mau membunuh masyarakat, boleh enggak ditembak?" ujar Tito dalam video berdurasi 15 detik itu.
Kemudian, anggota Brimob menjawab, "Siap, boleh Jenderal".
Baca juga: [HOAKS] Video TKN Akui Kekalahan Jokowi
Atas beredarnya kabar hoaks itu, Kepala Biro Pelayanan Masyarakat Divisi Humas Polri, Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa video tersebut diambil ketika Kapolri sedang melakukan pengecekan pasukan di Polda Sumatera Utara.
"Itu video pengecekan pasukan kesiapsiagaan Pam (Pengamanan) Pemilu di Polda Sumatera Utara, Medan, bersama panglima TNI pada awal April," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (2/5/2019).
Selain itu, Dedi juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Polri sesuai dengan prosedur operasional standar yang diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian dan Perkap Nomor 7 Tahun 2009 tentang Implementasi HAM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.