Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Hoaks Polisi Siap Tembak Perusuh yang Kerahkan "People Power"

Kompas.com - 02/05/2019, 13:24 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah artikel berjudul: "HRS (Habib Rizieq Shihab) Akan Kerahkan People Power, POLRI: Kami Siap Tembak 'Mati' Perusuh NKRI Sekalipun Itu Cucu Nabi" beredar di media sosial Facebook pada Selasa (30/4/2019).

Dalam artikel, disebutkan bahwa Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyampaikan bahwa anggota kepolisian tidak akan segan-segan menembak mati pihak yang mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekalipun pelaku merupakan imam besar Front Pembela Islam (FPI), yaitu Rizieq Shihab.

Menanggapi hal itu, kepolisian melalui akun Instagram Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri mengklarifikasi bahwa artikel tersebut adalah hoaks.

"Kapolri, Jenderal Polisi Prof H Muhammad Tito Karnavian, tidak pernah mengeluarkan statement/pernyataan tersebut," tulis akun Divisi Humas Polri pada Rabu (1/5/2019).

Baca juga: Terkait Pemilu 2019, Kominfo Temukan 1.645 Hoaks Sejak Agustus 2018

Awalnya, artikel tersebut tayang di salah satu media online bernama Safarind News pada Senin (29/4/2019).

Dalam artikel itu, disebutkan bahwa Kapolri menyarankan kepada pendukung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, agar tidak menggunakan cara-cara yang tidak baik dalam menyikapi hasil hitung cepat atau quick count maupun rekapitulasi sementara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Saat ini, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memang disebut unggul berdasarkan hasil quick count atau penghitungan sementara.

Menurut Tito, dalam artikel itu, cara tidak baik yang dilakukan adalah mengeluarkan wacana people power yang juga disebut akan melibatkan Rizieq Shihab. Dibandingkan melakukan gerakan people power, Tito menyarankan pendukung Prabowo-Sandi melakukan rekonsiliasi.

Dalam artikel juga dibubuhkan video yang menampilkan anggota Brigade Mobil (Brimob) tengah menjawab pertanyaan Tito Karnavian.

"Saya mau tanya, kalau di lapangan tiba-tiba ada orang bawa parang mau membunuh masyarakat, boleh enggak ditembak?" ujar Tito dalam video berdurasi 15 detik itu.

Kemudian, anggota Brimob menjawab, "Siap, boleh Jenderal".

Baca juga: [HOAKS] Video TKN Akui Kekalahan Jokowi

Tanggapan kepolisian

Atas beredarnya kabar hoaks itu, Kepala Biro Pelayanan Masyarakat Divisi Humas Polri, Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa video tersebut diambil ketika Kapolri sedang melakukan pengecekan pasukan di Polda Sumatera Utara.

"Itu video pengecekan pasukan kesiapsiagaan Pam (Pengamanan) Pemilu di Polda Sumatera Utara, Medan, bersama panglima TNI pada awal April," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (2/5/2019).

Selain itu, Dedi juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Polri sesuai dengan prosedur operasional standar yang diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian dan Perkap Nomor 7 Tahun 2009 tentang Implementasi HAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com