Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Ini Buat Kuis Pilpres 2019, Bisa Jadi Panduan Memilih Capres-cawapres

Kompas.com - 16/04/2019, 13:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilu 2019 akan berlangsung besok, Rabu (17/4/2019). Ini merupakan pemilihan bersejarah dalam kehidupan demokrasi di Indonesia karena pemilu presiden dan pemilu legislatif.

Bagi Anda yang masih bingung memilih calon presiden-calon wakil presiden, memang ada baiknya untuk menelusuri rekam jejak mereka.

Tentunya kita juga perlu mempelajari program dan visi misi mereka, sehingga dapat gambaran akan seperti apa mereka saat memimpin.

Sebuah situs pun hadir yang mungkin bisa membantu Anda dalam menentukan pilihan. Situs bernama PilahPilihPilpres.com menghadirkan kuis yang dapat memberikan panduan apakah capres-cawapres itu sesuai preferensi Anda.

"Tujuannya membantu mengedukasi publik tentang substansi kedua calon dari segi kebijakan serta membantu mengukur seberapa cocoknya dengan pendirian masing-masing orang," ujar salah satu tim PilahPilihPilpres, Asanilta Fahda (24) saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (16/4/2019).

Baca juga: Media Sosial Dilarang Iklan Kampanye Selama Masa Tenang Pemilu

16 pertanyaan

Pada halaman depan situs, pengguna akan diberikan beberapa instruksi sebelum menjawab 16 pertanyaan yang akan diajukan. Instruksi itu seperti menjawab opsi yang tersedia. Jika tidak yakin menjawab, bisa dilewati dan membaca penjelasan dari hasil akhir yang didapat.

"Pertanyaan-pertanyaan awalnya mau 20 untuk cover berbagai isu, tapi sayangnya dalam berbagai isu ada yang pendirian paslonnya tidak konsisten atau terlalu mengawang-awang, jadi enggak bisa kami masukkan," ujar Asanilta.

Misalnya, salah satu pertanyaan berisi, "Menurut Anda, langkah apa yang perlu diprioritaskan untuk mengurangi risiko korupsi oleh pejabat publik?"

Maka ada sejumlah opsi jawaban yang merupakan solusi atau program yang ditawarkan paslon terkait masalah itu. Lalu dari mana sumber jawaban itu didapat?   

"Sumbernya sebagian besar dari debat dan berita, juga dari visi-misi kedua calon. Yang pasti sumbernya dari pernyataan capres/cawapres," kata dia.

Setelah menjawab 16 pertanyaan yang diberikan, maka akan muncul penjelasan mengenai seberapa jauh pandangan dan preferensi kebijakan pengguna kuis dapat terwakili dalam Pilpres 2019.

Tim PilahPilihPilres.com juga menyediakan penjelasan pada tiap pertanyaan dan jawaban.

"Pengguna dapat membuka referensi yang tersedia untuk memahami rasionalisasi kami dalam menentukan opsi pertanyaan dan jawaban, sekaligus memberi informasi baru tentang isu yang ditanyakan," ujar Asanilta.

Baca juga: Jelang Pemilu, Polisi Tangani 35 Praktik Politik Uang, 3 di Antaranya Pidana Pemilu

Terinspirasi golput

Selain Asanilta, situs PilahPilihPilpres.com dibentuk secara bersama oleh Audhina Nur Afifah (24), Eduard Lazarus (24), Feryandi Nurdianto (23), Fikri Khalqih Simeulue (24).

Mereka berpikir bahwa situs panduan memilih ini bisa dilakukan dalam bentuk kuis dengan sejumlah pertanyaan. Alasannya, banyak yang tidak mau memilih dengan alasan tidak memahami capres-cawapres.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com