JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis perempuan yang tergabung dalam gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi ( SPAK) meminta agar perempuan tidak takut menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum.
SPAK menilai, suara perempuan sangat berharga dan ikut menentukan kemajuan Indonesia.
"SPAK menyerukan, perempuan jangan takut membuat pilihan yang benar," ujar aktivis SPAK Maria Kresentia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/4/2019).
SPAK menilai, partisipasi perempuan dalam politik Indonesia adalah warna demokrasi bangsa.
Baca juga: Dua Hari Jelang Pemilu, Ribuan Surat Suara dan Segel Belum Tiba
Dengan jumlah pemilih perempuan dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019, yang diperkirakan mencapai 92.929.422 orang atau 50,6 persen dari total pemilih, maka perempuan menjadi kunci penting arah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia ke depan.
Maria mengatakan, ini adalah sebuah kenyataan bahwa suara perempuan berharga untuk menjadi pintu masuk perjuangan bagi terbangunnya wajah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia.
Pemerintahan yang dimaksud adalah yang berpihak pada kepentingan perempuan, anak, difabel, dan kelompok-kelompok marjinal.
SPAK menyarankan agar perempuan memilih calon pemimpin yang akan memajukan Indonesia dan memastikan keberagaman adalah kekayaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa.
Baca juga: Fadli Zon: Jika Terjadi Kecurangan, Masyarakat Bisa Tak Percaya pada Hasil Pemilu
Selain itu, memilih calon pemimpin yang membuka peluang dan kebebasan bagi perempuan, anak, difabel, kelompok-kelompok marjinal untuk berpartisipasi dan meraih prestasi dalam politik, demokrasi, ekonomi, pemerintahan dan pembangunan di semua sektor.
"Memilih pemimpin yang akan mengantarkan Indonesia menjadi bagian penting dari setiap kebijakan masyarakat dunia," kata Maria.