Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caleg: Dian Fatwa, Wasiat dari Ayah Menuju ke Senayan...

Kompas.com - 13/04/2019, 12:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang hidupnya, Dian Islamiati Fatwa tidak pernah terbersit pikiran untuk terjun ke dunia politik.

"Menjadi politikus bukan bagian dari rencana hidup saya. Sama sekali tidak ada di dalam rencana hidup saya selama ini," ujar Dian, saat wawancara eksklusif dengan Kompas.com, di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Meski sang ayah, almarhum AM Fatwa merupakan politikus tulen, ia tetap saja tak tertarik. Dian malah mengadu nasib di Australia hingga mendapatkan jabatan dan kehidupan yang mapan.

Namun, Desember 2017 menjadi momen yang mengubah kehidupannya. Saat itu, ia dipanggil sang ayah yang kondisi kesehatannya mulai menurun.

Baca juga: Cerita Caleg: Sarifuddin Sudding, dari Advokat Menuju ke Senayan

Sang ayahanda berpesan kepadanya untuk segera pulang ke Indonesia agar terjun ke dunia politik.

"Bapak berpesan, sudah waktunya kamu pulang ke Indonesia. Kamu sudah membuktikan jago di kandang orang dan kini saat ini saatnya kamu memberikan kontribusi bagi Indonesia," kenang Dian.

Saat itu, Dian tidak siap. Hatinya enggan untuk mengikuti pesan sang ayah.

Ia tidak ingin meninggalkan karier dan kehidupan yang mapan di Negeri Kangguru demi mengejar sesuatu yang tidak ia pikirkan sama sekali; politik.

Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) dapil DKI Jakarta II, Dian Fatwa saat ditemui di sela kunjungan di Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (10/4/2019).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) dapil DKI Jakarta II, Dian Fatwa saat ditemui di sela kunjungan di Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Ia juga menilai, dunia birokrasi di Indonesia kurang baik. Sangat berbeda dengan di luar negeri, khususnya negara ia tinggal, di mana pelayanan publik bukan menjadi prioritas.

Ia agak takut untuk beranjak ke dunia yang baru. Keengganannya itu sempat diutarakan langsung ke ayahandanya.

"Jujur saja ya, saya sama sekali tidak siap untuk pulang, karena tentu saja budaya good governance di sana dengan Indonesia sangat berbeda. Bagaimana persoalan good governance yang sama sekali mungkin tidak menjadi prioritas dalam kehidupan berpolitik di Indonesia," ujar Dian.

Baca juga: Haruskah Caleg Keluar Ongkos Miliaran agar Dapat Kursi?

"Tapi yang Ayah tekankan, justru saat kamu datang ke Indonesia, kamu membawa warna. Kamu membawa kesegaran dengan segala pengalaman, dengan network internasional yang kamu punya. Inilah saat yang tepat untuk mengabdikan bagi Indonesia. Karena orang seperti saya tidak akan lama lagi hidup," lanjut dia.

Benar saja, beberapa hari kemudian, tepatnya Kamis 14 Desember 2017, AM Fatwa menghembuskan nafas terakhirnya.

Cepat belajar

Di dalam kesedihannya, Dian berpikir dalam soal pesan sang ayah. Keenggannanya terjun ke dunia politik, mulai runtuh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com