JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi seorang calon anggota legislatif (caleg) merupakan perjuangan tersendiri bagi sosok Anggiasari Puji Aryatie.
Perempuan penyandang disabilitas ini merasa kepentingan penyandang disabilitas tak cukup diperjuangkan di luar sistem pemerintahan, melainkan harus dibawa ke parlemen
Ia memutuskan maju sebagai caleg DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Istimewa Yogyakarta. Perempuan yang akrab disapa Anggi ini maju sebagai caleg dari partai Nasional Demokrat (Nasdem).
"Saya terjun ke politik pertama-tama ya sebenarnya ini mewujudkan perjuangan yang saya sendiri sudah lakukan dari tahun-tahun sebelumnya. Hanya selama ini, memang saya dengan teman-teman itu berjuang dari luar sistem pemerintahan. Nah terjun ke dalam dunia politik ini dalam rangka memperjuangkan perlindungan dan hak hak penyandang disabilitas," kata Anggi kepada Kompas.com, Rabu (3/4/2019).
Pada awalnya, Anggi ditawari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem di Yogyakarta. Saat itu, ia diminta untuk maju sebagai caleg demi memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan. Menurut Anggi, untuk memenuhi kuota itu, partai juga mesti mengedepankan kualitas.
"Waktu itu diajak oleh Ibu Rachel Saraswati anak dari WS Rendra. Kemudian memang saya pikir sudah masuk dalam politik kan, kenapa tidak sekalian benar-benar berjuang gitu kan. Karena memang selama ini yang saya kerjakan pemenuhan hak penyandang disabilitas," ujar dia.
Baca juga: Pendamping yang Bocorkan Pilihan Pemilih Disabilitas Bisa Dipidana
Bagi Anggi, persoalan penyandang disabilitas memiliki banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Persoalan itu tak hanya menyangkut hak-hak dasar penyandang disabilitas yang kurang terpenuhi.
"Hak-hak hidup dasar saja saat ini masih banyak yang harus kita kerjakan, pendataan misalnya itu faktor yang paling penting, selain pendataan kita juga berbicara mengenai pendidikan, pekerjaan yang layak, aksesibilitas itu semua menjadi faktor penting ketika kita bicara disabilitas," katanya.
Anggi merasa deg-degan saat memutuskan terjun ke politik. Ia tak menyangka bisa terjun ke dunia tersebut. Sebab, Anggi juga merasa bukanlah politisi, melainkan pegiat isu disabilitas. Namun, ia tetap optimistis berjuang agar terpilih.