Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel Baswedan: Ini Bukan Peringatan Saya Diserang, tapi 2 Tahun Kasus Saya Tak Diungkap

Kompas.com - 12/04/2019, 07:23 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan hadir dalam acara yang digelar Wadah Pegawai KPK dan masyarakat sipil terkait momentum 2 tahun kasus penyiraman air keras terhadapnya.

Novel mengatakan, aksi yang digelar di halaman Gedung KPK ini bukan berupa peringatan akan peristiwa terjadinya penyerangan. Menurut Novel, aksi ini adalah kritik terhadap penuntasan kasus penyerangan yang berlarut-larut.

"Ini bukan memperingati 2 tahun saya diserang. Tapi Ini momentum yang digunakan bahwa sudah 2 tahun saya diserang dan tidak diungkap," ujar Novel di Gedung KPK Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Baca juga: Tim Gabungan Kasus Novel Uji Alibi di Maluku hingga Kerja Sama dengan Beberapa Institusi

Menurut Novel, tidak adanya pengungkapan bukan hanya terjadi pada dirinya. Menurut dia, hal serupa banyak terjadi pada pegawai dan pimpinan KPK, tetapi tidak pernah diungkap siapa pelakunya.

Novel menegaskan bahwa penyerangan terhadap penegak hukum yang sedang menjalankan tugas tidak dapat dibenarkan. Dalam hal ini termasuk pegawai KPK yang menjalankan tugas pemberantasan korupsi.

"Kalau pun itu terjadi, maka negara harus hadir. Tidak boleh kemudian aparat atau pun pegawai KPK yang sedang melaksanakan tugasnya kemudian diganggu dan dibiarkan," kata Novel.

Baca juga: Novel Baswedan Bantah Terafiliasi Partai Politik

Pada 11 April 2017, seusai melaksanakan shalat subuh di masjid tak jauh dari rumahnya, Novel tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Cairan itu mengenai wajah Novel.

Sejak saat itu, Novel menjalani serangkaian pengobatan guna penyembuhan matanya. Ia pun terus menanti penuntasan kasusnya. Namun, hingga saat ini belum ada satupun pelaku yang ditangkap dan diproses secara hukum oleh polisi.

Kompas TV Rangkaian acara deklarasi anti teror berlangsung di gedung KPK Jakarta. Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menjadi salah satu tokoh yang hadir malam ini. Dalam sarasehan budaya yang merupakan rangkaian acara deklarasi anti teror dibuka oleh musikalisasi puisi tentang semangat pemberantasan korupsi dari jurnalis Najwa Sihab. #kpk #caknun #terorkpk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com