Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caleg: Menangis Saat Minta Restu Keluarga hingga Datangi 712 Titik

Kompas.com - 09/04/2019, 12:58 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Door to door"

Dengan bantuan keluarga besar dan relawan, Mansuri berkampanye dari pintu ke pintu (door to door) rumah warga. Selain itu, ia juga menemui komunitas-komunitas masyarakat secara langsung dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Mansuri merasa pendekatan personal kepada calon pemilih sangat efektif.

Kunjungan itu ia lakukan bersama relawan dari wilayah tempat pemungutan suara (TPS). Mereka membantu sosialisasi cara memilih di TPS dan memperkenalkan dirinya kepada calon pemilih.

"Saya mencoba mengikat hubungan kekeluargaan, hubungan hati, persaudaraan dengan masyarakat agar mereka mau bergerak dengan sendirinya," kata dia.

Baca juga: Cerita Caleg Muda: Terjun ke 400 Titik Lebih hingga Pengakuan Tak Setor Mahar

Mansuri menilai, persaingan di dapilnya sama dengan persaingan di dapil lain. Setiap caleg memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Ia tetap optimistis bisa memenangkan kontestasi pemilihan.

"Kami menggunakan berlapis dari TPS itu kelompok mudanya bergerak, orangtua dan keluarga juga bergerak," ujar Mansuri.

Sudah datangi 712 titik

Selama masa kampanye, Mansuri mengaku sudah mendatangi 712 titik. Ia merasa senang sudah bertemu banyak orang.

Melalui cara inilah ia menyerap berbagai aspirasi warga.

"Saya ketemu banyak orang ini sudah ke 712 titik saya bertemu dengan tokoh dan kelompok masyarakat. 712 titik itu persoalannya sangat berbeda-beda," ujar dia.

Di sisi lain, ia memiliki duka tersendiri dalam kampanye. Sebab, masih ada kelompok masyarakat yang mencoba meminta uang atau bantuan lainnya untuk kepentingan mereka.

Baca juga: Cerita Caleg Asal Jombang, Pagi Menjahit, Malam Kampanye

Menghadapi situasi itu, Mansuri tetap menolak membantu mereka. Ia melihat praktik seperti itu harus ditekan dalam kontestasi pemilihan.

Hal itu dinilainya tidak sehat bagi proses Pemilu 2019.

"Ya, saya enggak bilang sapi perahan ya, tapi menurut saya pola ini harus diubah, enggak sehat. Harus adu gagasan, ide, konsep, menurut saya itu lebih baik dibanding kita money politic ya, kita melakukan cara-cara yang dilarang undang-undang," kata dia.

Logistik dan dana kampanye

Mengenai persoalan logistik dan dana kampanye, Mansuri melibatkan keluarga hingga warga untuk gotong royong.

Mereka bisa memberikan donasi atau membantu kampanyenya dengan cara lain. Ia bersyukur banyak pihak yang dengan sukarela membantu.

"Ada yang bantuin saya bikin spanduk, kalender, ya, macem-macem. Saya bersyukur keluarga sangat solid, sahabat-sahabat saya, teman-teman SD saya, teman SMP saya cukup solid bergerilya. Ini menurut saya cukup efektif ya. Ini menjadi pola yang paling murah dalam proses pencalegan," kata dia.

Baca juga: Cerita Caleg: Bermula dari Skripsi hingga Tembus Pedalaman Kalteng untuk Bertemu Warga

Meski banyak menerima donasi dan bantuan, Mansuri tak memungkiri mengeluarkan kocek pribadinya. Salah satu alokasi terbesar, ia habiskan untuk transportasi dirinya dari Jakarta ke Jawa Tengah.

"Saya setiap minggu walaupun sekali, harus bolak-balik ke Jakarta. Ya paling tidak habis untuk (tiket) pesawat, operasional dari Semarang ke Rembang, paling tidak menutup kekurangan teman-teman di bawah seperti operasional tim untuk door to door beberapa saya bantu," katan Mansuri.

Meski demikian, Mansuri tak bisa menjelaskan kisaran dana yang sudah dikeluarkan.

"Saya agak sulit ya menghitung kisarannya karena konsepnya gotong royong, semua pihak memberikan kontribusi untuk meng-cover yang ada," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com