Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ma'ruf Amin Tak Kampanye Perdana Bersama Jokowi di Serang

Kompas.com - 25/03/2019, 10:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada kampanye terbuka perdana, Minggu (23/3/2019), calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo seharusnya kampanye bersama calon wakil presidennya, Kiai Haji Ma'ruf Amin.

Kampanye berlangsung di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Banten.

Namun, rencana kampanye bersama itu batal. Hanya Jokowi yang menyapa lebih dari 15.000 orang yang memadati area stadion.

Apa alasan Ma'ruf tak hadir pada kampanye perdana kemarin?

"Betul. Rencananya Kiai Haji Ma'ruf datang. Tetapi di Pondok Pesantren Tanara itu luar biasa ya. Para kiai, ulama, ustaz memberikan dukungan kepada Kiai Ma'ruf," ujar Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto saat dijumpai usai kampanye terbuka.

Baca juga: 7 Fakta Deklarasi Alumni di Yogyakarta, Jokowi Lawan Fitnah hingga Deklarasi Dilarang Bawaslu

"Sehingga, dengan banyaknya massa yang hadir di sana, akhirnya ya diputuskan Pak Jokowi saja yang kampanye di stadion," lanjut dia.

Rencananya, setelah mengunjungi Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Ma'ruf memang dijadwalkan bergabung bersama Jokowi di Stadion Maulana Yusuf.

Kegiatan Ma'ruf di pondok pesantren itu sendiri bukan kampanye terbuka, melainkan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW serta Haul ibunda Ma'ruf, almarhum Siti Maimunah.

Dikutip dari Tribunnews.com, sekitar 25.000 orang hadir di pondok pesantren itu.

Baca juga: Kubu Prabowo Incar Pendukung Jokowi, Ini Strategi TKN

Hasto menambahkan, Jokowi dan Kiai Ma'ruf akan berada di satu titik yang sama pada saat kampanye terbuka terakhir.

Seusai kampanye di Serang, Jokowi mengatakan, suaranya bersama Ma'ruf Amin diprediksi telah mengimbangi rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kamisudah cross, dari yang dulu kita ini kalah, sekarang kita sudah imbang," ujar Jokowi.

Ia tidak merinci penjelasannya soal klaim imbang tersebut.

Diketahui berdasarkan rekapitulasi resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemilu 2014, suara di Banten dimenangkan oleh Prabowo Subianto-Hatta rajasa dengan 3.192.671 (57,83 persen). Adapun, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla di Banten hanya sebesar 2.398.631 (42,90 persen).

Baca juga: Hari Kedua, Jokowi Kampanye Terbuka di Jawa Timur

Jokowi yakin pada sisa masa kampanye terbuka ini dapat dimanfaatkan pihaknya untuk merebut suara.

"Tinggal waktu tiga minggu ini akan kamimaksimalkan agar tidak imbang saja, tapi menang," ujar Jokowi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com