Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Prabowo Incar Pendukung Jokowi, Ini Strategi TKN

Kompas.com - 25/03/2019, 08:32 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak khawatir pendukungnya akan mengalihkan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sisa waktu kampanye yang kurang dari satu bulan.

Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengakui, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berdasarkan hasil survei berbagai lembaga, masih berada di kisaran 50 persen.

Dari angka itu, sebagian juga masih bisa mengubah pilihannya.

Namun, Ace menegaskan, Jokowi-Ma'ruf mempunyai modal yang lebih besar dari elektabilitas, yakni kepuasan terhadap kinerja petahana.

Baca juga: Tak Hanya Sasar Swing Voters, Kubu 02 Juga Incar Pendukung Jokowi

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.
"Kami memiliki modal utama yaitu kepuasan publik atas kinerja Pemerintahan Jokowi yang mencapai 70 persen. Rakyat mengapresiasi kinerja Pak Jokowi terutama di bidang ekonomi, infrastruktur, pemenuhan kebutuhan sembako dan lain-lain," kata Ace kepada Kompas.com, Senin (25/3/2019).

Menurut Ace, modal kepuasan kinerja yang tinggi ini akan terus dikapitalisasi untuk dapat dikonversi menjadi suara di Pilpres 2019.

Jokowi-Ma'ruf bersama seluruh tim sukses akan terus mengampanyekan kinerja dan capaian pemerintah kepada masyarakat.

Modal kepuasan publik ditambah dengan tawaran program yang lebih menarik, seperti Kartu Sembako Murah, Kartu KIP Kuliah dan Kartu Pra Kerja, diyakini akan menambah efek elektoral yang maksimal.

Baca juga: TKN Akan Beri Kejutan dan Inovasi di Kampanye Rapat Umum Jokowi-Maruf

"Di sisa waktu 1 bulan ini, dengan selisih yang jauh melebar, menambah optimisme kami untuk memenangkan Pilpres. Kami akan terus meningkatkan kerja secara maksimal agar target 70 persen ini dapat tercapai," kata politisi Partai Golkar ini.

Ace mengakui, masih terlihat adanya kepercayaan masyarakat terhadap isu-isu hoaks yang menuding Jokowi sebagai PKI, anti Islam, dan kaki tangan china.

Akan tetapi, hoaks tersebut akan terus dilawan.

"Hoaks dan fitnah ini menutupi keberhasilan pemerintahan Pak Jokowi. Dengan demikian, kami akan lawan fitnah dan berita hoaks itu," kata Ace.

Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak hanya menyasar swing voters.

Baca juga: Alasan TKN Pilih Banten Jadi Lokasi Pertama Kampanye Rapat Umum

Melainkan juga soft voters, bukan pendukung loyal, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Mengejar swing voters tidak cukup ya. Kita kejar juga yang soft, istilahnya kita kampretkan," ujar anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Rizaldy Priambodo, dalam sebuah diskusi di Jalan Cikini, Minggu (24/3/2019).

Adapun, kampret merupakan istilah yang banyak digunakan di media sosial untuk menjuluki pendukung Prabowo-Sandiaga.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com