Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Sasar "Swing Voters", Kubu 02 Juga Incar Pendukung Jokowi

Kompas.com - 24/03/2019, 17:40 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak hanya menyasar swing voters. Melainkan juga soft voters, bukan pendukung loyal, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Mengejar swing voters tidak cukup ya. Kita kejar juga yang soft, istilahnya kita kampretkan," ujar anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Rizaldy Priambodo, dalam sebuah diskusi di Jalan Cikini, Minggu (24/3/2019).

Adapun, kampret merupakan istilah yang banyak digunakan di media sosial untuk menjuluki pendukung Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Undecided Voters dalam Survei Belum Tentu Tak Punya Pilihan

Rizaldy mengatakan, strategi dalam menarik dukungan soft voters Jokowi-Ma'ruf bisa dengan berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan Prabowo dalam debat pertama.

"Saat debat paslon yang pertama, banyak yang komentar ke kami kok Pak Prabowo enggak nyerang sih, itu kan diserang gampang banget," kata Rizaldy.

Menurut Rizaldy, sikap Prabowo saat itu justru untuk menarik perhatian soft voters Jokowi-Ma'ruf sekaligus swing voters.

Baca juga: Timses Harus Waspada, Bisa Ada Fenomena Migrasi Suara di Menit Terakhir

Prabowo ingin menunjukan bahwa dia bukan sosok yang suka menyerang. Harapannya, citra yang melekat selama ini bahwa dia sosok yang keras sedikit demi sedikit bisa hilang.

Kata Rizaldy, Prabowo hanya memuaskan strong voters paslon 02 saja jika dia menyerang Jokowi dalam debat. Sebaliknya dia tidak mendapat simpati dari kelompok pemilih lain.

"Kalau menyerang itu hanya buat hore-hore pendukung kita sana. Memuaskan yang sudah menjadi strong voters kita," kata dia.

Baca juga: Selisih Elektebilitas Menipis, Prabowo-Sandi Fokus Gaet Swing Voters

Rizaldy yakin pada akhirnya akan ada migrasi suara ke Prabowo-Sandiaga jelang pemilihan nanti. Dia mengatakan hal ini sebenarnya sudah terlihat secara kasat mata dari kunjungan-kunjungan Prabowo-Sandi ke beberapa daerah.

"Selalu reaksinya luar biasa. Dari situ juga terbaca yang namanya migrasi suara atau saya istilahkan sebagai hijrah suara, pasti ada," kata dia.

Baca juga: Moeldoko: Kalau Ngejar Voters, Presiden Hanya Bangun Pulau Jawa

Rizaldy mengatakan BPN Prabowo-Sandi akan terus mendengar aspirasi masyarakat. Ini adalah cara terbaik untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat sampai hari terakhir.

Namun, terkait seberapa besar dampak migrasi suara ini, Rizaldy mengatakan hal itu hanya bisa dibuktikan pada hari pencoblosan.

"Sejauh apa migrasi suara ini akan berlanjut? Apakah cukup untuk kita memenangkan? Kita akan lihat di 17 April," ujar Rizaldy.

Kompas TV Debat perdana Capres-Cawapres diyakini memegang peran penting dibandingkan periode pemilu-pemilu sebelumnya. Selain dinantikan masyarakat, debat perdana juga dapat menjadi ajang untuk menggiring suara mengambang atau Swing Voters maupun mereka yang belum menentukan pilihan.<br /> <br /> Hal itu akan dibahas bersama Wasekjen DPP PAN, Faldo Maldini,<br /> ketua DPP PSI, Tsamara Amany dan pengamat politik UNAIR, Airlangga Pribadi Kusman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com