JAKARTA, KOMPAS.com - Kekuatan konsolidasi relawan di akar rumput menjadi salah satu strategi Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) dalam merebut suara di Jawa Tengah pada Pilpres 2019.
Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan menuturkan bahwa pihaknya mendorong para relawan untuk melakukan sosialisasi visi misi dan program pasangan Prabowo-Sandiaga.
Dalam melakukan sosialisasi, para relawan diminta menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna.
"Yang kita lakukan tentu pertama mendorong mereka melakukan sebuah program sosialisasi baik visi misi Prabowo-Sandi dengan item-item (poin-poin) yang lebih ringkas. Bahasanya lebih keseharian," ujar Ferry saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Baca juga: Jika Terpilih, Prabowo-Sandiaga Janji Permudah Akses Modal bagi Petani dan Nelayan
Selain melakukan sosialisasi, lanjut Ferry, para relawan jiga diminta untuk aktif mendengarkan harapan dan persoalan yang dialami masyarakat.
Terkait konsolidasi, para relawan juga kerap diminta untuk datang ke acara-acara yang dihadiri oleh Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah.
Jadi strategi kita lebih banyak juga melibatkan mereka, jadi mereka punya lebih banyak kesempatan untuk ketemu capres dan cawapresnya," kata Ferry.
Sebelumnya, Wakil Ketua BPN Ahmad Muzani mengklaim bahwa elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meningkat di Jawa Tengah.
Hal itu terjadi karena belakangan ini Prabowo-Sandiaga gencar melakukan kampanye di Jawa Tengah.
"Suara Pak Prabowo di Jawa Tengah sudah mulai meningkat. Suara Jokowi berkurang," ujar Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Seperti diketahui pada awal Februari lalu Prabowo mengunjungi empat kabupaten di Jawa Tengah, yakni Purbalingga, Banjarnegara, Blora dan Grobogan. Ia didampingi mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo.
Baca juga: Prabowo Terima Kunjungan Jenderal Purnawirawan AS di Hambalang
Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu juga memberikan pidato kebangsaan di Grand Ballroom Hotel Po, Semarang.
Jika berkaca pada Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta mengalami kekalahan terbesar di Jawa Tengah.
Selama berkampanye di Jawa Tengah, Prabowo mengangkat sejumlah isu, antara lain isu korupsi, penghentian impor dan pertanian.
Selain itu Ia juga mengkritik perilaku para elite yang kerap mencuri anggaran. Prabowo menilai perilaku tersebut menjadi penyebab tingginya angka kemiskinan.