Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Dukungan Alumni Bagi Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf...

Kompas.com - 12/02/2019, 07:49 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Dukungan para alumni sejumlah sekolah ataupun universitas terhadap pasangan Capres-Cawapres jadi sorotan warganet. Ulasan selengkapnya bersama Adisty Larasati.

"Ini bagus untuk memengaruhi opini publik. Tetapi kalau secara elektabilitas kita belum tahu," kata dia.

Perspektif berbeda

Namun, sebenarnya deklarasi dukungan alumni ini bisa memunculkan perpsektif yang berbeda-beda. Hendri mengatakan deklarasi itu seolah mengecilkan yang besar dan membesarkan yang kecil.

Baca juga: Ketika Jokowi Berputar-putar dan Angkat Mikrofon Sendiri untuk Pidato di Depan Alumni SMA...

Maksudnya, sejatinya jumlah alumni yang hadir dalam deklarasi-deklarasi itu cuma sedikit. Jika ribuan orang yang hadir dalam acara deklarasi itu dikonversikan menjadi suara untuk Jokowi-Ma'ruf, Hendri menilai jumlahnya tidak meningkatkan elektabilitas secara signifikan.

Apalagi, belum tentu juga semua alumni lembaga pendidikan tersebut benar-benar mendukung Jokowi-Ma'ruf. Namun, deklarasi dukungan kemarin digambarkan sangat besar.

"Ini yang dimaksud membesarkan yang kecil," ujar dia.

Baca juga: Alumni Trisakti: Jokowi Kerja Nyata, Tidak Ada Beban Masa Lalu

Sebaliknya, dukungan para alumni yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia juga dikecilkan dengan kapasitas sebuah ruang saja.

"Mengecilkan yang besar maksudnya alumni-alumni itu kan luas dan ada di mana-mana. Kemudian berusaha dikecilkan secara presentase stadion saja," ujar Hendri.

Baca juga: Maruf Amin: Kalau Alumni Mesir Deklarasi Dukungan, Ini Pertanda...

Pada akhirnya, Hendri berpendapat deklarasi kemarin sebatas ceremony saja karena belum terbukti efektifitasnya. Namun, bagi mereka yang mengikuti deklarasi itu, kata Hendri, bisa menjadi ajang pembuktian perjuangan mereka.

"Ini bisa jadi ajang pembuktian lah bagi relawan capres cawapres untuk menuliskan jasa di perjuangan menuju RI 1 dan RI 2 ini," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com