Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Heran Kenapa Alumni PL Dukung Dirinya, Bukan Sandiaga

Kompas.com - 06/02/2019, 21:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden petahana Joko Widodo sebenarnya agak terkejut dengan dukungan yang diberikan alumni sekolah Pangudi Luhur pada Pilpres 2019 mendatang.

Hal itu diungkapkan Jokowi ketika hadir di acara deklarasi dukungan Alumni PL Bersatu di Energy Building, kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

"Malam hari ini saya betul-betul kaget ya menerima dukungan dari alumni Pangudi Luhur," ujar Jokowi.

Sebab, setahu Jokowi, sekolah Pangudi Luhur itu merupakan almamater calon wakil presiden nomor urut 02 alias sang penantangnya, Sandiaga Salahudin Uno.

Baca juga: Deklarasi Berkonsep Konser, Alumni PL Berikan Sapu ke Jokowi

"Tapi kok dukungnya saya?" kata Jokowi yang kemudian disambut sorak sorai peserta acara.

Jokowi pun berniat menanyakan langsung hal itu kepada para alumni PL di acara ini. Namun, ketua panitia Rosan Roeslani sudah menjelaskannya terlebih dahulu dalam pidato sebelum Jokowi.

"Tapi kan tadi sudah dijawab Pak Rosan. Jadi saya tidak jadi menanyakan kenapa," kata Jokowi.

Diberitakan, Ketua Alumni Pangudi Luhur Bersatu Rosan Roeslani mengungkapkan alasan mengapa para alumni memilih mendukung Joko Widodo dibanding Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Padahal, Sandiaga merupakan alumni PL juga, sementara Jokowi bukan.

Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Merasa Difitnah Jokowi soal Penggunaan Konsultan Asing

"Ada yang bertanya, kok alumni Pangudi Luhur tidak mendukung cawapresnya yang dari Pangudi Luhur juga?" kata Rosan dalam pidato sambutan.

Sontak, peserta acara deklarasi langsung berteriak, "huuuuuuu...."

Rosan mengungkapkan, para alumni PL tidak mendasarkan pilihan politiknya semata-mata karena berasal dari satu latar belakang pendidikan yang sama.

Menurut para alumni, capres cawapres mengutamakan kepentingan yang lebih besar daripada latar belakang institusi pendidikan yang sama.

Baca juga: Sandiaga: Prabowo-Sandi Tidak Akan Balas Menyerang

"Kami belajar dari Bapak bahwa jangan mengutamakan kepentingan kelompok. Tapi mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," ujar Rosan.

"Pilihan kami bukan atas kepentingannya institusi Pangudi Luhur sendiri Pak, tapi kepentingan 260 juta rakyat di Indonesia," lanjut dia.

Dalam acara deklarasi yang dihadiri 842 orang itu, Jokowi hadir memberikan pidato politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com