KOMPAS.com – Produsen konten bukan satu-satunya pihak yang memegang peran penting terhadap langgengnya keberadaan hoaks. Masyarakat juga memiliki peranan yang tak kalah penting untuk bisa menyaring informasi yang ada.
Sampai saat ini informasi hoaks dan disinformasi masih memenuhi ruang publik kita, terutama melalui media sosial.
Pekan ini saja, sejak 28 Januari-1 Februari 2019 beredar 4 informasi hoaks dan 1 klarifikasi atas sebuah disinformasi.
Rangkuman informasi-informasi tersebut adalah sebagai berikut:
Sebuah surat yang mengatasnamakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta data siswa berprestasi dan menyebutkan akan adanya aliran dana untuk beasiswa.
Surat ini ditujukan pada dinas pendidikan tingkat provinsi dan kabupaten/kota, selain itu juga pada Kepala SMP dan SMA sederajat di seluruh Indonesia.
Namun, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Ari Santoso, membantah surat itu berasal dari Kementeriannya.
Terlebih dengan adanya alamat email yang tidak menggunakan domain kemdikbud.go.id. Hal itu jelas menjadi tanda bahwa surat ini bukan resmi dari Kemendikbud.
Baca juga: [HOAKS] Surat Permintaan Data Siswa Berprestasi dan Penyaluran Beasiswa
Masih dalam bentuk surat edaran, kali ini mengatasnamakan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Arya.
Disebutkan, BKN akan kembali membuka formasi CPNS untuk memenuhi kuota yang belum terpenuhi di rekruitmen 2018 lalu.
Akan tetapi, Kepala Humas BKN, Mohammad Ridwan menyebut informasi dalam surat itu sebagai hoaks.
Baca juga: [HOAKS] BKN Kirim Surat Pengusulan Sisa Kuota Formasi CPNS 2018
Selanjutnya ada informasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang akan menggelar sosialisasi panduan teknis persiapan akreditasi terbitan ilmiah tahun 2019. Disebutkan, acara akan berlokasi di Le Meridien Hotel, Jakarta Pusat pada 4-5 Februari 2019.
Sosialisasi ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas terbitan ilmiah berkala, yang diterbitkan oleh perguruan tinggi, kalangan profesional, dan sebagainya.
Informasi itu ditujukan kepada pengelola International Journal of Smart Grid and Sustainable Energy Technologies (IJSGSET) di Malang.
Namun saat dikonfirmasi, Kepala Sub Bagian Hubungan Media, Biro Kerja Sama Hukum dan Humas LIPI, Fakhri Zakaria menegaskan surat itu adalah hoaks.
Fakhri menyebut, jika benar ada undangan, maka undangan akan dialamatkan pada peserta secara langsung, bukan pihak lainnya.
Baca juga: [HOAKS] Surat Penyelenggaraan Diklat Peneliti Mengatasnamakan LIPI
Lagi, hoaks di bidang CPNS dan mengatasnamakan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kali ini tentang adanya jadwal juga syarat pemberkasan CPNS Kategori 2 (K2) tahun 2019.
Sejumlah persyaratan yang dibutuhkan disebutkan dalam surat tersebut beserta jadwal kegiatannya.
Namun, Kepala Humas BKN, Mohammad Ridwan menyebut surat tersebut bukan berasal dari BKN. Menurutnya, sejauh ini belum ada informasi rekruitmen CPNS K2 tahun 2019.
Baca juga: [HOAKS] Jadwal dan Syarat Pemberkasan CPNS Kategori 2 Tahun 2019
Terakhir, klarifikasi informasi adanya pengusiran dan intervensi terhadap Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia, Rhenald Kasali saat mengisi kuliah umum di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Hal itu beredar di media sosial melalui sebuah video berdurasi 45 detik.
Intervensi dilakukan oleh seorang peserta kuliah yang ternyata merupakan Ketua Keluarga Mahasiswa IPB, Muhammad Nurdiyansyah atau Dadan.
Keduanya pun memberikan klarifikasinya secara terpisah. Rhenald menyebut kuliah umum berjalan lancar hingga usai. Ia mengakui adanya sebagian peserta yang meninggalkan ruangan, namun kuliah tetap diteruskan.
Sementara Dadan, membenarkan ia melakukan interupsi terhadap materi yang disampaikan oleh Rhenald karena dinilai melenceng dari tema yang ada. Namun, ia membantah melakukan pengusiran.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Isu Pengusiran Rhenald Kasali dan Intervensi Mahasiswa IPB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.