Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yasonna Laoly Lantik 17.525 PNS Baru Kemenkumham

Kompas.com - 01/02/2019, 13:14 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly resmi melantik 17.525 calon pegawai negeri sipil (CPNS) hasil seleksi tahun 2017 menjadi PNS.

Selain itu, Yasonna juga membuka orientasi bagi 2.000 CPNS hasil seleksi 2018.

Pelantikan ini berlangsung secara serentak di seluruh kantor wilayah Kemenkumham di Indonesia.

"Jadi kegiatan hari ini adalah pengambilan sumpah PNS yang direkrut tahun 2017, sebanyak 17.525 (orang) ya. Itu mereka sudah 100 persen menjadi PNS," kata Yasonna di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (1/2/2019) siang.

Yasonna mengatakan, 2.000 CPNS 2018 yang diterima akan menjalani masa orientasi selama satu tahun ke depan.

Ia berharap, seluruh CPNS yang telah diterima bisa bekerja dengan baik dan mengabdi dengan sungguh-sungguh kepada bangsa dan negara.

"Saya sudah berkunjung ke seluruh provinsi untuk memberikan pengarahan kepada mereka dan meminta janji personal kepada saya. Saya berharap mereka betul-betul dapat melakukan itu," ujar dia.

"Mereka harus berkontribusi kepada bangsa ini, menjadi abdi negara yang tangguh, terus memperbaiki diri, menjaga integritas, terus meningkatkan kemampuan. Saya percaya mereka bisa melakukan itu," lanjut Yasonna.

Yasonna menilai, proses rekrutmen pada 2017 dan 2018 merupakan proses terbaik, bersih, dan transparan.

Kementerian Hukum dan HAM juga meluncurkan program pembelajaran elektronik (e-learning) untuk pengembangan PNS baru kementerian tersebut.

"Kami bersama juga dengan LAN (Lembaga Administrasi Negara) jadi pelaksana e-learning. Ini tidak tatap muka langsung, tapi ada tutorial berdasarkan e-learning. Saya sudah katakan mendesain tempatnya, jadi kalau dia pindah di satu tempat, ada (belajar) melalui di tayangan, kemudian di laptop mereka masing-masing," ujar Yasonna.

Sebab, kata Yasonna, para PNS Kemenkumham harus selalu belajar dan mengembangkan diri secara berkala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com