Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Puas Petambak Udang Muara Gembong Untung Besar Setelah Gagal

Kompas.com - 30/01/2019, 16:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo cukup puas dengan program perhutanan sosial berbentuk revitalisasi tambak udang dan bandeng warga di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sebab, sejak program itu pertama kali diselenggarakan, para petambak udang sudah mengalami kegagalan panen hingga saat ini meraih hasil optimal.

"Dulu kita tebar benih, memperbaiki lingkungan di sini, itu November 2017. Waktu itu, perkiraan kita Februari sudah bisa panen, ternyata gagal. Diulang kedua kali, berhasilnya hanya 50 persen, dapat 2 ton. Sekarang ini, kira-kira 5 ton," ujar Jokowi saat hadir dalam panen raya udang di tambak itu, Rabu (30/1/2019).

Baca juga: Panen Raya Udang di Muara Gembong, Jokowi Datang dengan Berjalan Kaki

Informasi yang disampaikan petambak kepada Jokowi, untuk satu hektare tambak, butuh biaya mencapai Rp 180 juta.

Apabila panen sukses, satu tambak bisa memberikan keuntungan bersih hingga Rp 120 juta.

Menurut Jokowi, memelihara udang jenis vaname memang tidak mudah. Membutuhkan kondisi lingkungan, suhu dan kadar oksigen tertentu agar udang dapat bertahan lama hingga panen tiba. Membutuhkan ketelatenan dalam pengelolaannya.

"Mereka ini sampai nungguin 24 jam di sini," kata Jokowi.

Baca juga: Warga kepada Jokowi: Terima Kasih Jembatannya, Pak...

Dengan pengalaman kegagalan itu, petambak diharapkan semakin matang di dalam mengelola tambak udang ke depannya.

"Semuanya memang butuh proses. Perlu kerja keras. Pertama gagal total, kedua berhasilnya 50 persen dan sekarang ini hasilnya sangat bagus. Proses seperti inilah yang saya senang. Jadi enggak langsung berhasil. Ada keuntungan besar, pasti ada risiko," ujar Jokowi.

Ia juga sempat berkelakar, apabila program itu langsung berhasil dan memberikan keuntungan besar, bisa-bisa semua orang bisa beralih menjadi petambak udang.

Baca juga: Jokowi: Jan Ethes Cucu Saya, Masak Dibilang Kampanye?

Revitalisasi tambak udang ini merupakan program perhutanan sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Di lahan milik Perhutani, masyarakat setempat diberikan hak pakai untuk mengelola tambak dalam jangka waktu lama.

Di Muara Gembong, terdapat 80 hektare lahan tambak yang rencananya akan dijadikan tambak udang vaname dan bandeng dengan fasilitas modern bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Namun, tambak yang sudah direvitalisasi baru 10 hektare dari yang seharusnya 17 hektare lahan tambak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com