BEKASI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo cukup puas dengan program perhutanan sosial berbentuk revitalisasi tambak udang dan bandeng warga di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sebab, sejak program itu pertama kali diselenggarakan, para petambak udang sudah mengalami kegagalan panen hingga saat ini meraih hasil optimal.
"Dulu kita tebar benih, memperbaiki lingkungan di sini, itu November 2017. Waktu itu, perkiraan kita Februari sudah bisa panen, ternyata gagal. Diulang kedua kali, berhasilnya hanya 50 persen, dapat 2 ton. Sekarang ini, kira-kira 5 ton," ujar Jokowi saat hadir dalam panen raya udang di tambak itu, Rabu (30/1/2019).
Baca juga: Panen Raya Udang di Muara Gembong, Jokowi Datang dengan Berjalan Kaki
Informasi yang disampaikan petambak kepada Jokowi, untuk satu hektare tambak, butuh biaya mencapai Rp 180 juta.
Apabila panen sukses, satu tambak bisa memberikan keuntungan bersih hingga Rp 120 juta.
Menurut Jokowi, memelihara udang jenis vaname memang tidak mudah. Membutuhkan kondisi lingkungan, suhu dan kadar oksigen tertentu agar udang dapat bertahan lama hingga panen tiba. Membutuhkan ketelatenan dalam pengelolaannya.
"Mereka ini sampai nungguin 24 jam di sini," kata Jokowi.
Baca juga: Warga kepada Jokowi: Terima Kasih Jembatannya, Pak...
Dengan pengalaman kegagalan itu, petambak diharapkan semakin matang di dalam mengelola tambak udang ke depannya.
"Semuanya memang butuh proses. Perlu kerja keras. Pertama gagal total, kedua berhasilnya 50 persen dan sekarang ini hasilnya sangat bagus. Proses seperti inilah yang saya senang. Jadi enggak langsung berhasil. Ada keuntungan besar, pasti ada risiko," ujar Jokowi.
Ia juga sempat berkelakar, apabila program itu langsung berhasil dan memberikan keuntungan besar, bisa-bisa semua orang bisa beralih menjadi petambak udang.
Baca juga: Jokowi: Jan Ethes Cucu Saya, Masak Dibilang Kampanye?
Revitalisasi tambak udang ini merupakan program perhutanan sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Di lahan milik Perhutani, masyarakat setempat diberikan hak pakai untuk mengelola tambak dalam jangka waktu lama.
Di Muara Gembong, terdapat 80 hektare lahan tambak yang rencananya akan dijadikan tambak udang vaname dan bandeng dengan fasilitas modern bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Namun, tambak yang sudah direvitalisasi baru 10 hektare dari yang seharusnya 17 hektare lahan tambak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.