Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyimak Aksi Kiai Ma’ruf Amin dalam Debat Pertama Pilpres 2019

Kompas.com - 18/01/2019, 11:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

"Cukup"

Moderator debat, Ira Koesno, membacakan pertanyaan pertama terkait hukum kepada paslon Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Pertanyaan terkait dengan bagaimana sikap yang harus diambil untuk menegakkan hukum secara tegas yang kerap bertentangan dengan isu hak asasi manusia (HAM).

Joko Widodo memberikan jawaban, jangan mempertentangkan penindakan hukum dengan pelanggaran HAM. Menurut dia penindakan hukum yang sesuai dengan prosedur, itu bukan pelanggaran HAM.

Dari 2 menit waktu yang tersedia, masih tersisa 40 detik, dan Jokowi mempersilakan pasangannya untuk menambahkan jawaban.

"Mungkin Pak Kiai bisa menambahkan," kata Jokowi.

"Cukup, sudah cukup. Saya tidak menambah, saya mendukung pernyataan Pak Jokowi," jawab Ma'ruf.

Baca juga: Debat Pertama, Jokowi Bicara 23 Menit, Maruf 4 Menit

Kata "cukup" lagi-lagi keluar dari mulut Ma’ruf Amin saat diminta moderator untuk menambahkan jawaban saat menanggapi pertanyaan terkait HAM karena masih tersisa sedikit waktu.

"Cukup? Waktunya masih ada juga," kata Ira Koesno.

“Cukup,” jawabnya singkat.

Sudut pandang agama

Dalam beberapa kesempatan, Ma’ruf Amin juga menyampaikan jawaban-jawabannya dari sudut pandang keagamaan, Hal ini dapat dipahami karena latar belakangnya sebagai seorang NU dan mantan Ketua MUI.

Pertama, saat menanggapi isu soal kesetaraan bagi disabilitas. Ia berniat mencontohkan kisah Nabi saat mendapat teguran dari Tuhan, akan tetapi harus dihentikan moderator karena waktu habis.

Kemudian, saat membahas mengenai terorisme. Ma’ruf menyebut MUI telah membuat fatwa bahwa terorisme bukan jihad sehingga haram dilakukan.

Bahkan, terorisme dianggap sebagai perbuatan merusak atau fasiq. Tidak hanya itu, ia juga membawa ayat Al-Quran.

"Dalam Al Quran dinyatakan bahwa orang yang melakukan perusakan di bumi harus dihukum dengan keras dengan berat oleh karena itu upaya-upaya menanggulangi terorisme harus dilakukan dengan dua cara, menyinergikan antara pencegahan dan penindakan," ucap Ma’ruf.

Baca juga: Maruf Amin Sebut Penindakan Terorisme Tidak Harus Melanggar HAM

Istilah-istilah keagamaan juga digunakan Ma’ruf Amin saat menjelaskan konsep deradikalisasi pada isu terorisme.

Menanggapi tanggapan pasangan lawan, Ma'ruf amin kembali memberikan penjelasan kali ini tentang konsep deradikalisasi.

"Deradikalisasi itu dari mereka yang sudah terpapar, mengembalikan ke jalan yang lurus. Ruju’ ilal Haq (ke jalan yang benar)," kata Ma’ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com