JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Kiai Haji Ma'ruf Amin irit bicara ketimbang pasangannya, calon presiden petahana Joko Widodo.
Tercatat, dari 6 segmen debat, Ma'ruf hanya tiga kali menyampaikan pandangannya tentang topik yang sedang dibahas.
Jokowi mendominasi pemaparan dan tanya jawab dengan rival, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Debat Pertama, Jokowi Bicara 23 Menit, Maruf 4 Menit
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir mengatakan, komposisi tersebut memang merupakan strategi pihaknya.
"Sekali lagi, itu bagian dari strategi kami," ujar Erick, selepas acara debat yang dilaksanakan di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) malam.
Jokowi dan Ma'ruf memang berbagi tugas. Ma'ruf diberi porsi untuk memaparkan sekaligus bertanya dan menjawab topik mengenai terorisme dan radikalisme.
Porsi ini diberikan lantaran Ma'ruf merupakan kiai besar di Tanah Air.
Baca juga: Maruf Amin Sebut Penindakan Terorisme Tidak Harus Melanggar HAM
"Sebagai kiai besar, ulama besar, Kiai Maruf Amin memang kita fokuskan ke isu terorisme," ujar Erick.
Pemaparan Ma'ruf mengenai terorisme pun mendapat acungan jempol dari tim sukses. Erick menyebut, pernyataan Ma'ruf, khususnya mengenai aksi terorisme bukanlah bagian dari jihad, adalah pernyataan yang lugas dan menjawab persoalan.
"Beliau menjawab sangat lugas dan menjawab semua hal-hal yang dipertanyakan," lanjut dia.
Sebelumnya, Ma'ruf mengatakan bahwa terorisme memang harus diberantas sampai ke akarnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), kata Ma'ruf, telah mengeluarkan fatwa bahwa terorisme bukanlah jihad.
Baca juga: Jokowi Mengangguk-angguk Saat Dengar Maruf Bicara Panjang Lebar soal Terorisme
Pada sesi selanjutnya di segmen yang sama, Ma'ruf mengatakan kembali bahwa deradikalisasi merupakan program yang harus diteruskan.
"Yang harus kita doktrinkan, bagaimana meluruskan paham keagamaannya yang menyimpang itu. Tapi kalau itu (terorisme) disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, maka pendekatannya adalah melalui pemberian lapangan kerja dan santunan," ujar Ma'ruf, saat debat.
Ke depan, Erick menjamin bahwa Ma'ruf akan mendapatkan porsi berbicara lebih banyak dibandingkan debat pertama ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.