JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) perlu membuat upaya agar debat Pemilihan Presiden disaksikan generasi milenial.
Sebagai pemilih potensial, generasi milenial diharapkan menonton tayangan debat agar mendapat gambaran mengenai calon pemimpinnya.
"Nah KPU sebetulnya sudah melakukan promo belum buat milenial atau belum? Kan milenial jarang ada yang mau stay 2,5 jam lebih depan TV," ujar Hendri ketika dihubungi, Kamis (17/1/2019).
Baca juga: Gaet Milenial Tak Cukup Lewat Penampilan, Beri Kepastian soal Pendidikan dan Pekerjaan
Hendri mengatakan KPU bisa saja memotong tayangan debat nanti malam. Kemudian potongannya disebar melalui platform media sosial. KPU juga bisa mencari upaya alternatif lainnya.
"Minimal ya agar ditonton debatnya sehingga mereka lebih tahu bagaimana sih calon pemimpin mereka," ujar dia.
Baca juga: FISIP UI: Ini 4 Karakter Pemilih Milenial
Debat pertama digelar hari ini, 17 Januari 2019. Pesertanya adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Tema yang diangkat yaitu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Debat pertama akan disiarkan empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.