Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajari Ibu-ibu Penerima PKH Hadapi Suami yang Minta Beli Rokok...

Kompas.com - 10/01/2019, 19:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memahami betul tantangan yang dihadapi ibu-ibu penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Tantangan yang dimaksud, yakni datang dari para suami.

Di depan 2.250 ibu-ibu penerima PKH yang dikumpulkan di GOR Ciracas, Jakarta Timur pada Kamis (10/1/2019), Presiden mengajukan simulasi pemanfaatan PKH.

"Contoh nih ya, uang buat beli telur boleh?" tanya Jokowi.

"Boleh," jawab ibu-ibu serempak.

"Untuk beli ikan boleh?" tanya Jokowi.

Ibu-ibu menjawab dengan jawaban yang sama.

"Kalau krupuk, boleh?" tanya Jokowi lagi.

Ibu-ibu kembali menjawab, "boleh."

Baca juga: Jokowi: Jangan Kaget kalau Penerima PKH Dapat Tambahan 2 Kali Lipat

Kemudian, Presiden bertanya lagi, "kalau suami, minta untuk beli rokok, boleh?"

Dengan kompak, ibu-ibu menjawab, "enggak."

Jokowi sempat berkelakar, "tadi ada yang bilang boleh, coba maju ke sini saya kasih sepeda."

Mendengar kelakar Jokowi, ibu-ibu tertawa.

Presiden menegaskan, uang PKH hanya boleh diperuntukkan bagi peningkatan gizi sekaligus pendidikan anak dan keluarga.

Apabila penerima ketahuan menggunakan uang PKH bukan pada peruntukkannya, Presiden menegaskan, pemerintah akan mencabut program itu.

Baca juga: Jokowi Ingin Keluarga Miskin Penerima PKH Naik Level

Jokowi kemudian mengatakan, apabila para suami tetap meminta uang PKH itu bukan untuk yang semestinya, ibu-ibu jangan langsung memarahinya.

"Jangan dibentak-bentak kalau suaminya minta (uang PKH) untuk dibelikan rokok. Bilangnya baik-baik bahwa diberi PKH ini untuk anak-anak, untuk tambahan gizi dan pendidikan. Kalau mau beli rokok, silahkan Bapak cari sendiri," ujar Jokowi.

"Tapi diberi tahu juga kalau bisa enggak usah merokok, setuju enggak ibu-ibu?," lanjut Jokowi.

Serempak, ibu-ibu berteriak, "setuju."

Baca juga: Jokowi Ingin Pendamping Dana PKH Disekolahkan ke Luar Negeri

Diketahui, seluruh penerima PKH ini berasal dari Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok.

Jumlah uang pada PKH di tahun 2019 ini bertambah 2 hingga 3 kali lipat dari sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya, penerima PKH menerima Rp 1.980.000, kini, penerima ada yang menerima hingga Rp 3.600.000.

Kompas TV Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada peserta jambore sumber daya program keluarga harapan PKH tahun 2018. Di hadapan peserta jambore sumber daya PKH Presiden Jokowi optimistis angka kemiskinan di Indonesia akan semakin menurun terutama tahun 2019 mendatang. Presiden Jokowi berharap melalui program keluarga harapan pemerintah bisa mengentaskan kemiskinan dan membangun sumber daya manusia seiring dengan pembangunan infrastruktur yang telah gencar diprogramkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com