JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan ada pihak-pihak yang menyebut KPU berlebihan dalam menanggapi hoaks surat suara. Dia pun membantah anggapan tersebut.
"Kami tidak over reactive, ini sangat kita pertimbangkan dengan matang," ujar Arief di kompleks parlemen, Rabu (9/1/2019).
Arief mengatakan sebelumnya banyak hoaks yang menyerang KPU sebelum soal surat suara ini. Namun, KPU selalu mempertimbangkan informasi mana yang harus dilawan dan mana yang bisa dibiarkan.
Baca juga: Ini Modus yang Dilakukan BBP, Pembuat Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos
Menurut dia, tudingan kali ini termasuk yang harus ditindaklanjuti secara serius. Kabar tersebut sangat meresahkan dan menyerang kredibilitas KPU.
"Tudingannya langsung mengarah bahkan di salah satu akun menyebut bahwa KPU telah menyita satu kontainer. Loh ini kan kebohongan luar biasa," ujar Arief.
Arief pun setuju jika hoaks ini disebut upaya merusak legitimasi penyelenggara pemilu. Dia mengapresiasi polisi yang telah menangkap pembuat dan penyebar hoaks 7 kontainer surat suara ini.
Arief berharap ini bisa memberikan efek jera sekaligus pelajaran bagi oknum masyarakat lainnya.
"Apa yang dia perbuat harus dipertangungjawabkan. Kami tidak mau meminta yang berlebihan, diproses saja sebagaimana ketentuan yang ada," kata dia.
Baca juga: Polisi: BBP Perekam Hoaks Surat Suara Tercoblos Berupaya Hapus Barang Bukti
Hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos tersebar melalui sejumlah platform, seperti YouTube dan WhatsApp.
Salah satunya tersebar melalui rekaman suara seorang lelaki yang menyatakan:
"Ini sekarang ada tujuh kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1. Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu. Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya".
Setelah KPU dan Bawaslu melakukan pengecekan bersama pihak Bea Cukai, dipastikan bahwa informasi tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos adalah hoaks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.