JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan bahwa rumahnya di Lampung, Jumat (4/1/2019), digeruduk aparat kepolisian.
Informasi itu disampaikan melalui akun Twitter-nya @AndiArief__.
"Rumah saya di lampung digerudug dua mobil Polda mengaku cyber. Pak Kapolri, apa salah saya. Saya akan hadir secara baik2 kalau saya diperlukan," tulis Andi.
Dalam cuitan keduanya, Andi mengeluh mengapa diperlakukan selayaknya pelaku terorisme.
"Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat. Salah saya apa. Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris. Saya akan hadir jika dipanggil dan diperlukan," tulis Andi lagi.
Rumah saya di lampung digerudug dua mobil Polda mengaku cyber. Pak Kapolri, apa salah saya. Saya akan hadir secara baik2 kalau saya diperlukan.
— andi arief (@AndiArief__) January 4, 2019
Hingga pukul 15.21 WIB, Andi Arief belum bisa dihubungi perihal cuitannya tersebut.
Namun, Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Pol) Sulistyaningsih membantah Polri menggeruduk kediaman Andi Arief seperti yang dituliskannya di akun Twitter.
"Bukan digerebek, bukan digeruduk, itu tidak benar. Sama sekali tidak ada penindakan apa-apa di sana," ujar Sulistyaningsih saat dikonfirmasi Kompas.com, melalui sambungan telepon.
Baca juga: Piala Kebohongan Ter-HQQ, Ter-Lebay, dan Ter-Halu untuk Prabowo, Sandiaga, dan Andi Arief...
Memang ada sejumlah aparat kepolisian yang merupakan penyidik Siber Direktorat Kriminal Khusus Polda Lampung datang ke salah satu rumah, Jumat pagi. Namun, kedatangan itu hanya dalam rangka silaturahim saja.
Lagipula, rumah yang didatangi penyidik itu bukanlah atas nama Andi Arief, melainkan atas nama seorang laki-laki berinisial Yr.
"Sejak 2014, sudah dijual dari Bapak Andi Arief ke Bapak Yr. Jadi itu bukan rumah Bapak Andi Arief lagi," ujar Sulistyaningsih.
Baca juga: Andi Arief: Seharusnya Berterima Kasih kepada Saya
Saat ditegaskan kembali apa maksud awal kedatangan penyidik ke rumah tersebut, Sulistyaningsih tetap mengatakan, silaturahim, tanpa menjelaskan lebih rinci.
"Hanya silaturahim kan, mengecek, bincang-bincang saja," ujar dia.
Kepala Polda Lampung Irjen (Pol) Purwadi saat dimintai kejelasannya mengenai kedatangan penyidik Siber di rumah tersebut mengaku sedang sibuk.
"Saya sedang meeting," ujar Purwadi, kemudian menutup teleponnya.
Baca juga: Tim Siber Bareskrim Analisis Twit Andi Arief soal Surat Suara Tercoblos
Andi Arief diketahui sedang berada dalam pusaran pemberitaan hoaks soal penemuan 7 kontainer asal China di Terminal Tanjung Priok yang berisi surat suara pemilu tercoblos pada pasangan capres cawapres nomor urut 01.
Kabar itu sebenarnya sudah mulai beredar sejak Rabu (2/1/2019) sore. Namun pada Rabu malam, melalui akun Twitter-nya, @AndiArief_, Andi menuliskan, "Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar".
Namun belakangan, twit ini tak lagi ditemukan. Andi belum memberikan jawaban ketika ditanya soal twit yang dihapus ini.
Baca juga: Demokrat Berharap Polisi Profesional Tangani Laporan terhadap Andi Arief
Pada Rabu malam itu pula, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) langsung mengecek berkas bersama Bawaslu dan Bea dan Cukai di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Setelah dicek, KPU menyatakan kabar tersebut bohong. KPU juga membantah kabar yang menyebut KPU telah menyita satu kontainer yang berisi surat suara yang sudah dicoblos.
"Hari ini kami memastikan, berdasarkan keterangan yang didapat oleh pihak Bea Cukai, tidak ada kebenaran tentang berita tujuh kontainer tersebut, itu tidak benar," kata Ketua KPU Arief Budiman.
Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Siap Beri Bantuan Hukum untuk Andi Arief
Diketahui, KPU hingga saat ini belum memproduksi surat suara. Surat suara itu rencananya baru akan diproduksi pertengahan Januari 2019.
Cuitan Andi itu menuai kecaman, terutama dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Bahkan, ada salah seorang relawan Jokowi yang sampai melaporkan Andi ke polisi atas cuitannya tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.