Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Kepuasan Kinerja Pemerintahan Meningkat, Elektabilitas Jokowi Naik

Kompas.com - 20/12/2018, 01:38 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA memaparkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, masih tetap unggul dengan 53,2 persen. Hal itu disebabkan lantaran kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi sebagai petahana.

"Kepuasan terhadap kinerja Jokowi secara umum masih tinggi, bahkan mengalami kenaikkan dari November 2018," kata penelisi LSI Adjie Alfaraby di kantornya, Jakarta Timur, Rabu (19/12/2018).

Dalam survei LSI Denny JA terbaru yang dilakukan 5-12 Desember 2018, tingkat kepuasan kinerja Jokowi menjadi 72,1 persen dari sebelumnya 69,4 persen di November 2018.

Sedangkan responden yang mengaku tidak puas dengan kinerja Jokowi menurun dari 24 persen menjadi 22,9 persen pada Desember 2018.

Baca juga: LSI: Maruf Amin Jadi Benteng dan Jangkar Jokowi Rebut Pemilih Muslim

Tak pelak, Jokowi-Ma'ruf masih mengungguli paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang memiliki elektabilitas sebesar 30,6 persen.

Adapun elektabilitas kedua paslon pada bulan November lalu, yaitu Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 31,2 persen).

Adjie menuturkan, kepuasan terhadap Jokowi sebagai petahana yang tinggi membuat elektabilitasnya hingga kini masih kokoh di atas penantangnya.

Menurutnya, dalam perilaku pemilih, petahana yang dinilai baik kinerjanya akan memperoleh berkah elektoral. Apalagi, Jokowi masih memiliki waktu untuk menambah elektabilitas melalui kebijakan pemerintahanya.

"Masih ada empat bulan lagi bagi Jokowi menambah elektabilitasnya, yaitu mengeluarkan kebijakan yang populis," ungkap Adjie kemudian.

Adapun survei tersebut menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling dan margin of error sebesar 2,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com