Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Hoaks. Enggak ada seperti itu," kata Dedi saat dihubungi, Rabu (19/12/2018).
Dedi mengatakan, pesan seperti ini bukan hanya kali ini saja beredar, melainkan telah banyak tersebar beberapa waktu lalu.
Karena itu, Polri melakukan beberapa langkah seperti melakukan literasi digital untuk mengedukasi masyarakat mengenai pemberitaan bohong atau hoaks.
"Selain itu, Polri melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk melaksanakan pemblokiran dan take down," ujar dia.
Pihak kepolisian, lanjut Dedi, juga melakukan pemanggilan kepada pemilik akun-akun yang membuat narasi-narasi negatif dan hoaks untuk membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut, serta melakukan penegakan hukum.
Ia mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam bermedia sosial.
"Apabila mendapat info-info di mesia sosial yang sumbernya tidak kredibel, tidak dapat dikonfirmasi dan klarifikasi untuk tidak mudah percaya," ucap Dedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.