Salin Artikel

[HOAKS] Polisi Jebak Pengendara dengan Narkoba Saat Razia SIM dan STNK

Hoaks tersebut berisi mengenai "operasi terselubung" oknum kepolisian dengan menjebak pengendara sehingga terjerat kasus narkoba, saat polisi melakukan razia surat izin mengemudi dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Kepolisian RI pun memberikan penjelasan mengenai informasi yang disebut sebagai kabar bohong itu.

Narasi yang beredar:

Salah seorang warganet di media sosial Twitter menanyakan kebenaran informasi yang diterimanya kepada akun resmi Twitter TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro.

Informasi ini berisi tentang "operasi tersebulung" polisi yang menjebak pengendara sehingga terjerat kasus narkoba.

Pengendara akan diminta untuk berhenti di suatu titik saat ada ada razia SIM dan STNK. Nah, tempat yang ditunjuk itu, menurut pesan yang beredar, merupakan lokasi jebakan untuk menjerat pengendara dengan kasus narkoba.

Pesan itu menyatakan bahwa ini dilakukan polisi sebagai cara agar cepat naik jabatan atau untuk mencapai target kejahatan narkotika yang belum terungkap. Karena itu, target pun disasar secara acak.

Dalam pesan tersebut, masyarakat diminta untuk berhenti sejauh 3-5 meter dari tempat yang ditunjuk polisi saat ada razia. Berikut penggalan potongan pesan palsu ini:

"Jika anda bertemu Polisi saat razia SIM STNK

INGAT BAIK-BAIK !!!

Mereka ada operasi terselubung untuk laporan naik jabatan atau target kejahatan NARKOTIKA yang belum terungkap di ungkap secara paksa dengan target secara acak.

1. Waktu di stop polisi dan DITUNJUK.... Tolong "JANGAN" berhenti ditempat yg DITUNJUK, Ada JEBAKAN di situ.

2. BERHENTILAH menjauh 3-5 meter dari tempat yg ditunjuk....

Ini foto pesannya:

Penelusuran Kompas.com:

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo menegaskan bahwa polisi tidak pernah menjebak pelaku kejahatan, seperti yang disebutkan dalam pesan itu.

"Hoaks. Enggak ada seperti itu," kata Dedi saat dihubungi, Rabu (19/12/2018).

Dedi mengatakan, pesan seperti ini bukan hanya kali ini saja beredar, melainkan telah banyak tersebar beberapa waktu lalu.

Karena itu, Polri melakukan beberapa langkah seperti melakukan literasi digital untuk mengedukasi masyarakat mengenai pemberitaan bohong atau hoaks.

"Selain itu, Polri melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk melaksanakan pemblokiran dan take down," ujar dia.

Pihak kepolisian, lanjut Dedi, juga melakukan pemanggilan kepada pemilik akun-akun yang membuat narasi-narasi negatif dan hoaks untuk membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut, serta melakukan penegakan hukum.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam bermedia sosial.

"Apabila mendapat info-info di mesia sosial yang sumbernya tidak kredibel, tidak dapat dikonfirmasi dan klarifikasi untuk tidak mudah percaya," ucap Dedi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/19/12091611/hoaks-polisi-jebak-pengendara-dengan-narkoba-saat-razia-sim-dan-stnk

Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke