3. Ekonomi Kebodohan
Tak hanya Jokowi, Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto juga melontarkan jargon-jargon politiknya, salah satunya ekonomi kebodohan.
Ia menilai, sistem ekonomi di Indonesia saat ini tidak berjalan dengan benar. Sistem ekonomi yang berjalan sudah lebih parah dari paham neoliberalisme yang dianut oleh Amerika Serikat.
Sebab, kata dia, angka kesenjangan sosial masyarakat Indonesia semakin tinggi. Bahkan, ia menyebut Indonesia tengah mempraktikkan sistem ekonomi kebodohan.
"Ini menurut saya bukan ekonomi neoliberal lagi. Ini lebih parah dari neolib. Harus ada istilah, ini menurut saya ekonomi kebodohan. The economics of stupidity. Ini yang terjadi," ujar Prabowo saat berpidato pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018).
Baca juga: Argumentasi Tim Prabowo soal Indonesia Jalankan Ekonomi Kebodohan
Prabowo memaparkan beberapa indikator untuk menguatkan argumentasinya tersebut.
Menurut dia, sejak 1997 hingga 2014, kekayaan Indonesia yang hilang atau dinikmati oleh pihak asing mencapai 300 miliar dollar Amerika Serikat.
Dengan demikian, Indonesia hanya memiliki sedikit cadangan kekayaan nasional.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyoroti fenomena kekurangan gizi.
Baca juga: Prabowo Sebut Indonesia Menjalankan Ekonomi Kebodohan
Ia juga mengkritik produksi sumber daya alam dikuasai oleh sektor swasta dan sebagian besar tidak dinikmati oleh masyarakat.
"Kita lihat sekarang jutaan hektar tanah kita dikuasai oleh perusahaan swasta, mereka bawa uangnya ke luar negeri," ucapnya.
Indikator lain yang menjadi sorotan adalah tingkat ketimpangan masyarakat Indonesia.
Kemudian, ia mengutip data lembaga Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) terkait persentase kepemilikan tanah.
4. "Korupsi Seperti Kanker Stadium 4
Pada Selasa (27/12/2018), Prabowo menghadiri acara "The World in 2019 Gala Dinner" yang diselenggarakan majalah The Economist di Hotel Grand Hyatt, Singapura.
Dalam acara tersebut, Prabowo diundang untuk menjadi pembicara utama.
Saat menyampaikan paparannya, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan, saat ini Indonesia sangat membutuhkan orang-orang cerdas dan jujur untuk membangun negara demokrasi yang sehat.
Baca juga: Bantah Prabowo, Jokowi Tolak Anggapan Korupsi Indonesia seperti Kanker Stadium 4
"Yang menurut saya paling mendesak, yang dibutuhkan saat ini adalah untuk membentuk sebuah tim anak bangsa yang terbaik dan paling cerdas dengan integritas tinggi untuk melakukan reformasi dan membentuk pemerintahan yang bersih dan antikorupsi," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran persnya, Rabu (28/11/2018).