Menurut Prabowo, Indonesia sudah masuk darurat korupsi. Pasalnya, dari pejabat negara, kalangan anggota Dewan, menteri hingga, hakim tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang menurut saya sudah seperti kanker stadium empat," ujarnya.
Kritik yang lebih keras disampaikan oleh politisi PDI-P, Ahmad Basarah. Basarah menyebut maraknya korupsi di Indonesia dimulai sejak era Presiden Soeharto. Oleh karena itu ia menyebut Soeharto sebagai guru dari korupsi di Indonesia.
Baca juga: Di Singapura, Prabowo Sebut Korupsi di Indonesia seperti Kanker Stadium Empat
"Jadi, guru dari korupsi indonesia sesuai TAP MPR Nomor 11 tahun 1998 itu mantan Presiden Soeharto dan itu adalah mantan mertuanya Pak Prabowo," kata Basarah.
Dengan menyinggung permasalahan korupsi, Prabowo seperti memercik air di dulang terpercik muka sendiri. Menurut Basarah, Prabowo menjadi bagian dari kekuasaan Orde Baru.
Prabowo Subianto sempat mengkritik sejumlah media massa nasional yang tidak meliput dan memberitakan acara Reuni 212 yang digelar di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu (2/12/2018).
Bahkan, Prabowo menuduh banyak media massa saat ini telah menjadi bagian dari upaya memanipulasi demokrasi.
Namun, Prabowo tidak menyebut identitas media dan memaparkan data terkait tuduhannya tersebut.
"Media-media yang kondang, media-media dengan nama besar, media-media yang mengatakan dirinya obyektif, bertanggungjawab untuk membela demokrasi, padahal justru mereka ikut bertanggungjawab. Mereka bagian dari usaha manipulasi demokrasi," ujar Prabowo saat berpidato pada acara peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
"Sudah saatnya kita bicara apa adanya," ucap dia.
Awalnya Prabowo mengaku heran, banyak media massa nasional yang tidak meliput acara reuni 212.
Padahal, klaim Prabowo, acara tersebut dihadiri oleh 11 juta orang. Namun, ada beberapa media massa yang tidak memberitakannya.
Prabowo tidak menyebut nama media yang dia maksud dan menjelaskan dari mana angka 11 juta. Prabowo juga tidak menjelaskan apakah dia memantau seluruh pemberitaan media massa di Indonesia.
Baca juga: Prabowo Sebut Banyak Media Jadi Bagian Upaya Manipulasi Demokrasi
Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian heran dengan pemberitaan di media massa yang menyebut acara reuni 212 itu hanya dihadiri oleh 15.000 orang.
"Beberapa hari yang lalu ada acara besar di Monas. Hadir jutaan orang tapi banyak media di Indonesia tidak melihatnya," kata Prabowo tanpa menyebut nama media.
"Saya kira ini kejadian pertama. Ada manusia kumpul sebanyak itu tanpa dibiayai oleh siapapun. Mereka dibiayai oleh dirinya sendiri dan oleh mereka-mereka yang ingin membantu rakyat sekitarnya. saya kira itu, belum pernah terjadi," kata Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.