Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Timses Prabowo Sebut Pengemudi Ojek "Online" Bukan Pekerjaan Layak

Kompas.com - 23/11/2018, 19:00 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menganggap pengemudi ojek online bukan pekerjaan yang layak.

Bahkan, Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, menilai ojek online sebagai bagian dari kapitalisme.

"Memangnya ojol profesi yang bagus? Saya enggak memimpikan pemuda-pemuda kita (menjadi ojek online). Lebih bagus pemuda kita jadi dokter, jadi insinyur," kata Djoko saat ditemui di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).

Menurut Djoko, kehadiran ojek online adalah salah satu bukti pemerintah gagal mengurus negara. Menurut Djoko, pemerintah seharusnya mendorong para pemuda untuk berprestasi dan memiliki pekerjaan yang lebih baik ketimbang ojek online.

Baca juga: Prabowo Sebut Elite Pendukungnya Diancam, Ini Kata Jubir Jokowi-Maruf

"Mereka hanya bagian dari kapitalisme. Yang punya itu satu dan semaunya mereka merintah-merintah," kata Djoko.

Sebelumnya, dalam orasi di acara deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Sandi tersebut, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan hal senada terkait pekerjaan ojek online.

Said mengajak agar para pengemudi ojek online yang menginginkan perubahan kesejahteraan mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Said menilai pemerintah saat ini tidak mampu memberikan solusi bagi peningkatan kesejahteraan ojek online.

"Sekolah tinggi-tinggi jadi ojol miris enggak? Kami ingin bisa bekerja dan dapat kehidupan yang layak. Gaji kalian cuma Rp 2 juta kan? Di mana pemerintah? Di mana presiden?" Kata Said saat berorasi.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku prihatin dan sedih dengan jalan karir anak muda di Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Economic Forum 2018, di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Baca juga: Prabowo: Saya Ingin Anak Muda Jadi Pemilik Perusahaan, Bukan Jadi Kuli

Prabowo kemudian menjelaskan soal anak muda yang lulus SMA dan tak melanjutkan kuliah namun menjadi sopir ojek online. Kondisi ini, kata dia, menyedihkan dan perlu diperbaiki.

"Setelah anak muda Indonesia lulus SD, ia masuk ke jenjang SMP. Setelah ia lulus, anak itu akan bersekolah di jenjang SMA. Setelah ia lulus SMA, anak tersebut menjadi pengemudi ojek online," ujarnya.

"Menyedihkan tetapi itu adalah sebuah fakta," imbuh dia.

Kompas TV Calon wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ingin menambah jumlah unicorn di Indonesia menjadi 10 perusahaan dalam kurun waktu tiga tahun. Saat ini Indonesia sudah memiliki empat unicorn yakni Tokopedia, Buka Lapak, Traveloka dan Gojek. Sandi menilai keempat unicorn tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas di Indonesia. Sandi berharap pemerintah dapat turut berperan dalam memfasilitasi ide-ide pengusaha muda untuk menciptakan start up yang dapat menguntungkan perekonomian Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com