JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno tak sependapat dengan hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang menyatakan sebagian besar masyarakat puas dengan hasil kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo.
Eddy menilai, jika dilihat dari indikator di sektor ekonomi, hasil survei tersebut bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan.
"Menurut saya fakta di lapangan justru berbeda dengan apa yang ditampilkan oleh hasil survei," ujar Eddy saat ditemui di rumah pemenangan PAN, Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018) malam.
Menurut Eddy, sebagian besar masyarakat justru mengeluhkan harga kebutuhan bahan pokok yang semakin mahal.
Baca juga: Menurut PAN, Terlalu Dini Menyimpulkan Elektabilitas Capres dari Hasil Survei
Hal itu terjadi karena nilai Tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah. Selain itu, ia juga menyoroti defisit transaksi berjalan yang semakin melebar.
Eddy meyakini hasil survei tersebut akan berubah dalam beberapa bulan ke depan seiring dengan perubahan persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah selama masa kampanye, terutama di bidang ekonomi.
"Hasil survei itu akan berubah seiring dengan persepsi masyarakat yang berubah selama masa kampanye. Terlalu dini bagi survei manapun yang bisa memberikan kesimpulan terhadap hasil akhir dari pilpres 2019," kata Eddy.
"Kembali lagi ayo kita lihat perkembangannya dalam beberapa bulan ke depan," ucapnya.
Sebelumnya, Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) merilis survei terbarunya pada Minggu (7/10/2018).
Salah satu yang ditangkap yakni kepuasaan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Jubir Prabowo-Sandi: Kami Hargai Hasil Survei, tetapi...
Namun, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan, responden yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi juga cukup tinggi. Angkanya mencapai 25,4 persen, sementara yang tidak menjawab hanya 1,2 persen.
Kepuasaan kepada Jokowi tak lepas dari persepsi responden atas berbagai indikator kondisi terkini.
Sebanyak 41,9 persen responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini lebih baik dari tahun lalu.
Sementara itu 22 persen menyatakan lebih buruk, 29,3 persen tidak ada perubahan dan 6,8 persen tidak menjawab.
.
.
.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.