Bus yang mereka tumpangi dilempari batu oleh sekelompok orang berkaos biru.
Untuk itu, rombongan keluar dan melakukan pengejaran. Namun, Harun justru dikeroyok oleh massa yang juga membawa senapan angin.
Ia pun tewas dalam kejadian itu.
Baca: Pernyataan Manajemen Persija dan Jakmania Terkait Bentrokan di Cipali
Andika (15) yang merupakan pendukung Sriwijaya FC akhirnya tewas setelah mengalami pendarahan akibat 3 tusukan di perut dan kepala saat terjadi bentrok antarpendukung di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
Kejadian naas itu terjadi pada 18 Februari 2014 saat Sriwijaya FC melawan kesebelasan asal Jepara, Persijap.
Seusai pertandingan yang dimenangkan oleh Sriwijaya itu, Andika dan teman-temannya keluar meninggalkan stadion.
Sekelompok orang berkaos hitam terlihat datang menyerang dengan menggunakan berbagai senjata tajam.
Teman-teman Andika berhasil menghindar, namun tidak dengan dirinya.
Pengeroyokan terhadap Erik Setiawan (17) asal Gresik, terjadi saat ia tengah menyaksikan pertandingan antara Persegres versus Arema di Stadion Tridarma, Gresik.
Ia dikeroyok hingga tewas pada 26 Maret 2013.
Kericuhan ini bermula saat rombongan Aremania melintas di Ruas Tol Surabaya-Gresik dilempari batu oleh massa yang diduga salah satu kelompok suporter sepak bola.
Kericuhan itu melumpuhkan jalan tol dan memunculkan sejumlah kerugian akibat kerusakan yang dihasilkan.
Pasca kejadian tersebut, ijin tanding kesebelasan Persebaya di Surabaya dicabut sampai waktu yang belum ditentukan.
Baca: Izin Pertandingan Persebaya Dicabut
Khoirul Anam, Udin Zainal, dan Ahmad Fadila menjadi korban tewas atas keributan yang terjadi antara pendukung tim kesebelasan Persebaya dan Arema.
Insiden itu terjadi pada 5 Juni 2014 di Jalan Tol Simo, Surabaya.
Bentrok ini sempat mendapat penanganan dari pasukan kepolisian Mapolrestabes Surabaya, akan tetapi hal itu tidak banyak mengubah keadaan.
Bahkan, pendukung Persebaya yang mengamuk melakukan sweeping terhadap mobil berplat N yang melintas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.