Salin Artikel

Sederet Kasus Kekerasan Suporter Sepak Bola yang Merenggut Nyawa

Terakhir, seorang suporter klub Persija meninggal dunia setelah dikeroyok sejumlah orang sebelum laga antara Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/9/2018).

Kasus ini menambah catatan panjang kasus kekerasan suporter sepak bola yang merenggut nyawa.

Berikut sederet kasus yang pernah terjadi dalam 5 tahun terakhir:

Keberadaannya sebagai JakMania diketahui sekelompok orang. Haringga dikeroyok hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kepolisian sudah menetapkan 8 orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Selengkapnya, baca topik: Suporter Dikeroyok hingga Tewas

2. Ricko Andrean Maulana

Ricko (22) adalah salah seorang Bobotoh atau pendukung Persib Bandung yang meninggal dunia karena sekelompok orang mengiranya seorang JakMania.

Ia dikeroyok oleh sekelompok Bobotoh, saat istirahat pasca babak pertama pertandingan Persib melawan Persija di GBLA, Bandung, pada 22 Juli 2017.

Meski sudah membela diri dengan menunjukkan KTP Bandung, Ricko tetap dikeroyok hingga sempat tidak sadarkan diri.

Setelah dirawat 5 hari di RS Santo Yusup, Kota Bandung, akhirnya ia dinyatakan meninggal dunia.

3. Harun Al Rasyid

Harun Al Rasyid Lestaluhu (30) menjadi korban kekerasan yang dilakukan sekelompok orang beratribut Persib saat melintas di kawasan Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, pada 6 November 2016.

Harun dan rombongan tengah melakukan perjalanan dari Solo menuju Jakarta.

Sehari sebelumnya, mereka baru saja menyaksikan laga antara Persija dan Persib di Stadion Manahan, Surakata.

Bus yang mereka tumpangi dilempari batu oleh sekelompok orang berkaos biru.
Untuk itu, rombongan keluar dan melakukan pengejaran. Namun, Harun justru dikeroyok oleh massa yang juga membawa senapan angin.

Ia pun tewas dalam kejadian itu.

Baca: Pernyataan Manajemen Persija dan Jakmania Terkait Bentrokan di Cipali

4. Andika

Andika (15) yang merupakan pendukung Sriwijaya FC akhirnya tewas setelah mengalami pendarahan akibat 3 tusukan di perut dan kepala saat terjadi bentrok antarpendukung di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Kejadian naas itu terjadi pada 18 Februari 2014 saat Sriwijaya FC melawan kesebelasan asal Jepara, Persijap.

Seusai pertandingan yang dimenangkan oleh Sriwijaya itu, Andika dan teman-temannya keluar meninggalkan stadion.

Sekelompok orang berkaos hitam terlihat datang menyerang dengan menggunakan berbagai senjata tajam.

Teman-teman Andika berhasil menghindar, namun tidak dengan dirinya.

5. Erik Setiawan

Pengeroyokan terhadap Erik Setiawan (17) asal Gresik, terjadi saat ia tengah menyaksikan pertandingan antara Persegres versus Arema di Stadion Tridarma, Gresik.

Ia dikeroyok hingga tewas pada 26 Maret 2013.

Kericuhan ini bermula saat rombongan Aremania melintas di Ruas Tol Surabaya-Gresik dilempari batu oleh massa yang diduga salah satu kelompok suporter sepak bola.

Kericuhan itu melumpuhkan jalan tol dan memunculkan sejumlah kerugian akibat kerusakan yang dihasilkan.

Pasca kejadian tersebut, ijin tanding kesebelasan Persebaya di Surabaya dicabut sampai waktu yang belum ditentukan.

Baca: Izin Pertandingan Persebaya Dicabut

6. Khoirul Anam, Udin Zainal, dan Ahmad Fadila

Khoirul Anam, Udin Zainal, dan Ahmad Fadila menjadi korban tewas atas keributan yang terjadi antara pendukung tim kesebelasan Persebaya dan Arema.

Insiden itu terjadi pada 5 Juni 2014 di Jalan Tol Simo, Surabaya.

Bentrok ini sempat mendapat penanganan dari pasukan kepolisian Mapolrestabes Surabaya, akan tetapi hal itu tidak banyak mengubah keadaan.

Bahkan, pendukung Persebaya yang mengamuk melakukan sweeping terhadap mobil berplat N yang melintas.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/24/18521271/sederet-kasus-kekerasan-suporter-sepak-bola-yang-merenggut-nyawa

Terkini Lainnya

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke