Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pengeroyokan Suporter Beredar, Ini Langkah Kemenkominfo

Kompas.com - 24/09/2018, 16:27 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Video pengeroyokan terhadap suporter klub sepak bola Haringga Sirla oleh sejumlah orang di Lapangan Parkir Utara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Jawa Barat, beredar luas di media sosial.

Peristiwa pengeroyokan terjadi sebelum pertandingan antara Persija Jakarta kontra Persib Bandung, Minggu (23/9/2018).

Sejumlah warganet menyampaikan keprihatinannya atas peredaran video yang menunjukkan aksi kekerasan ini.

Baca juga: Berkaca dari Kematian Haringga, Rivalitas dan Fanatisme yang Menjerumuskan...

Berikut twit salah satu warganet melalui akun Twitter-nya, @anjarisme. 

 "Jangan biarkan video keji itu terus menjalar. Hapus dari hape anda. Laporkan video itu ke Google, Facebook, Twitter apa pun media sosialnya. Lindungi anak kita dari mencontoh perilaku tidak berkemanusiaan itu. Hapus. Hapus. Laporkan," demikian twit pegiat anti-hoaks, Anjari, yang juga Ketua Umum Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia.

Twit tersebut telah di-retweet lebih dari 500 kali. Dari balasan yang ada, terlihat respons posifit dari warganet lain.

Menanggapi keresahan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melakukan tindakan untuk memfilter konten yang tersebar di media sosial, termasuk video kekerasan.

"Kami sudah laporkan ke platform medsos (media sosial). Sudah kirim e-mail," kata Plt Kepala Humas Kominfo Ferdinandus Setu saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/9/2018).

Baca juga: Duka untuk Haringga...

Namun, hasil proses pelaporan tersebut masih harus menunggu beberapa jam.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan delapan tersangka.

Peristiwa pengeroyokan terhadap Haringga juga memunculkan simpati dan ungkapan duka di lini masa Twitter. Tagar #RIPHaringga menempati urutan teratas di Twitter Indonesia.

Sejumlah pejabat, seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengungkapkan keprihatinan dan duka atas peristiwa kekerasan ini.

Kompas TV Dalam rilisnya, Senin (24/9) pagi, polisi juga menampilkan sejumlah alat yang digunakan para pelaku untuk menganiaya korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com