Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisdayanti hingga Ian Kasela Pamerkan Atribut Milenial PDI-P

Kompas.com - 20/09/2018, 15:44 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meluncurkan atribut baru partai.

Atribut ini didesain minimalis dengan gaya kekinian sehingga diyakini bisa menarik pemilih milenial.

Acara peluncuran digelar di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat (20/9/2018).

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri turut hadir dan menyaksikan acara tersebut.

Peluncuran atribut dilakukan dengan tema fashion show. Awalnya, sejumlah model profesional yang mengenakan atribut seperti topi, kaus, jaket dan selendang dengan gambar PDI-P beraksi.

Baca juga: PDI-P Punya Tagline dan Atribut Baru, Diklaim Rasa Milenial

Selanjutnya, caleg-caleg PDI-P yang berasal dari kalangan artis juga ikut menjadi model dan memeragakan atribut-atribut PDI-P.

Penyanyi Krisdayanti, misalnya, mengenakan kaus putih bertuliskan naskah proklamasi. Kaus putih itu dipadukan dengan selendang hitam dengan logo PDI-P.

Sementara itu, penyanyi Ian Kasela mengenakan kemeja hitam bertuliskan angka 3 di bagian depan dan logo PDI-P di bagian belakang. Angka 3 adalah nomor urut PDI-P pada Pemilu 2019.

Kemeja hitam itu dipadukan dengan kacamata hitam, khas mantan vokalis Radja itu.

Selain itu, ada juga artis Kirana Larasati dan Angel Karamoy yang ikut bergaya diatas catwalk.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto tak mau ketinggalan. Dia menjadi yang paling terakhir muncul ke panggung dengan jaket hoodie berlogo PDI-P.

Hasto mengatakan, tagline dan atribut baru partainya ini didesain dengan alam rasa kaum milenial dan dikerjakan melalui kreativitas yang tinggi.

"Ibu Megawati menaruh perhatian yang begitu besar terhadap kaum muda. Kami diajarkan berpolitik yang berkebudayaan dan penuh warna ke-Indonesia-an. Sebab, generasi muda Indonesia adalah masa depan Indonesia," ujar Hasto.

Di akhir acara, Megawati juga diberikan jaket merah dengan nomor tiga dan logo PDI-P. Namun, Megawati tak ikut bergaya bak model di atas panggung.

"Saya sudah nenek-nenek," canda Presiden kelima RI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com