Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Momentum untuk Membangun Industri Kecil Kita..."

Kompas.com - 08/09/2018, 19:23 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melemahnya nilai tukar rupiah dinilai bisa menjadi momentum bagi pemerintah untuk meningkatkan produksi di sektor usaha kecil dan menengah (UKM).

Mantan Menteri Perdagangan yang juga pengusaha, Rachmat Gobel, mengatakan, pemerintah sebaiknya memanfaatkan lemahnya nilai tukar rupiah dengan mendorong ekspor hasil produksi UKM, seperti produk kerajinan tangan dan tekstil..

"Justru sekarang bagaimana dengan rupiah yang melemah ini dimanfaatkan untuk menaikkan ekspor. Panggil asosiasi-asosiasi yang memang ada orientasinya ekspor, dibantu mereka supaya ekspornya ada. Misalnya industri handycraft, tekstil maupun industri lainnya," ujar Rachmat saat ditemui seusai menjadi narasumber dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).

Baca juga: Meski Rupiah Melemah, Indonesia Dinilai Masih Jauh dari Krisis

Menurut Rachmat, kebijakan pemerintah untuk menahan impor tidak cukup mengatasi lemahnya nilai tukar rupiah.

Kebijakan tersebut harus diimbangi dengan peningkatan ekspor industri dalam negeri terutana di level kecil dan menengah.

Dengan langkah ini, pemerintah dapat menahan pelemahan nilai tukar rupiah sekaligus meningkatkan produksi industri dalam negeri melalui pemberian insentif.

"Jadi ada manfaat lainnya yang kita dapat. Kalau tidak, ya kita cuma dapat satu, mengurangi penggunaan mata uang asingnya saja. Justru itu bagaimana mendorong industri dalam negeri, berikan mereka insentif atau dukungan supaya industrinya tumbuh," kata Rachmat.

"Ini sebetulnya momentum, momentum untuk kita membangun kembali industri kecil kita," lanjut dia.

Baca juga: Antisipasi Rupiah Melemah, Ini Strategi Citilink

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum KADIN Suryani SF Motik berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap sektor UKM.

Ia menilai, saat ini penerintah belum memiliki perencanaan jangka panjang terkait pengembangan sektor UKM.

Menurut dia, pengembangan sektor UKM dapat menjadi salah satu upaya untuk mengatasi krisis ekonomi dalam negeri yang tengah terjadi.

"Kita mesti sadar mayoritas rakyat kita masih banyak yang UKM, itu juga mesti difasilitasi, jadi bagaimana ini mulai dari kebutuhan dalam negerinya bisa dipenuhi," kata Suryani.

Kompas TV Masyakarat Indonesia diajak untuk cinta rupiah dengan tidak membuat mata uang garuda jadi lusuh atau rusak.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com