Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Berganti Tujuh Kali, Pengungkapan Kasus Munir Belum Juga Jelas

Kompas.com - 07/09/2018, 18:19 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksi Kamisan yang digelar pada Kamis (6/9/2018), dilakukan untuk mengenang tewasnya aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib.

Menggunakan pakaian dan payung hitam, sekitar 100 orang membentuk huruf U menghadap ke arah Istana Kepresidenan, Jakarta.

Acara ini merupakan peringatan 14 tahun meninggalnya Munir pada 7 September 2004. Sejumlah aktivis berorasi mengenai kasus Munir.

Dalam orasinya, Suciwati, istri almarhum Munir mengatakan, pembunuhan suaminya sudah gamblang karena yang dihukum bukanlah dalang utama pembunuhan itu. Dia juga berharap, agar kasus ini bisa diusut dengan tuntas.

Peran Munir dalam penegakan HAM di Indonesia memang terbilang penting. Dia terlibat dalam sejumlah upaya pengungkapan pelanggaran HAM, dan tidak disukai pemerintah sejak era Orde Baru.

Berani dan lincah merupakan sikap Munir dalam membela kasus-kasus yang menerpa pihak yang merasa dirugikan oleh pemerintah atau kelompok lain.

Saat dalam perjalanan menuju Amsterdam, Munir menutup usia di atas pesawat. Niat yang semula ingin memperdalam ilmu di Negara Kincir Angin tidak pernah terwujud.

Baca juga: Idealisme Munir dan Ironi Kematian di Pesawat Garuda...

Diracun

Meski jenazah sempat dikubur di Tanah Air, Kepolisian Belanda yang melakukan otopsi menemukan bahwa terdapat senyama arsenik dalam tubuh Munir dalam dosis fatal.

Temuan ini kemudian diumumkan Kepolisian RI di Jakarta. Kapolri saat itu, Jenderal Pol Da'i Bachtiar menyebutkan, ada dugaan pembunuhan Cak Munir dilakukan dengan cara diracun.

Kandungan racun arsenik ditemukan di air seni, darah dan jantung yang melebihi kandungan normal.

Polri pun segera membentuk tim forensik guna melakukan pendalaman. Jenazah Munir yang saat itu sudah dikubur, kemudian kembali dibuka untuk dilakukan pendalaman.

Terdapat sebuah dugaan mengenai racun arsenik yang masuk dalam tubuh Munir dalam penerbangan Jakarta-Singapura, yang menjadi tempat transit.

Setelah lepas landas dari Singapura menuju Belanda, racun itu kemudian berproses, yang diperlihatkan dengan lemasnya Munir selama penerbangan Singapura-Belanda.

Baca juga: Mengenang Munir, Dibunuh di Udara 14 Tahun Silam..

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com