Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Fahmi Darmawansyah, Anggota DPR Donny Imam Akui Terima Rp 90 Miliar

Kompas.com - 03/09/2018, 17:31 WIB
Abba Gabrillin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah bersaksi untuk terdakwa mantan anggota Komisi I DPR, Fayakhun Andriadi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (3/9/2018).

Dalam persidangan, Fahmi mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 70 miliar. Uang sejumlah itu untuk menyuap anggota DPR dan pejabat di Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Pertama, Fahmi menyerahkan sekitar Rp 12 miliar kepada Fayakhun. Kemudian, Fahmi menyerahkan Rp 54 miliar kepada staf Kepala Bakamla, Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi.

Menurut Fahmi, kerugian itu karena anggaran yang dijanjikan Fayakhun dan Ali Habsyi sebesar Rp 1,2 triliun dari APBN-P gagal terwujud.

Baca juga: Fahmi Darmawansyah Berharap Fayakhun Andriadi Kembalikan Uang Rp 12 Miliar

Fahmi pernah menagih kepada Habsyi agar mengembalikan uang yang diberikan.

Namun, Habsyi mengatakan bahwa uang itu telah dibagikan kepada sejumlah orang di Komisi I dan Komisi XI DPR.

Salah satunya, kepada anggota Fraksi Partai Nasdem, Donny Imam Priambodo.

"Saya pernah ditelepon Donny. Lalu bertemu di Pasific Place," kata Fahmi.

Baca juga: Fayakhun Minta Stafnya Cari Rekening di Luar Negeri untuk Terima Uang

Menurut Fahmi, tak lama setelah dia menagih kepada Habsyi, dia dihubungi oleh Donny. Fahmi mengaku awalnya tidak kenal dan belum pernah bertemu Donny.

Saat bertemu, menurut Fahmi, Donny mengatakan bahwa uang yang sudah diberikan melalui Habsyi tidak perlu ditagih lagi.

Namun, Donny menjanjikan akan membantu anggaran Bakamla pada periode berikutnya.

"Waktu itu saya bilang, 'Gue enggak ada urusan sama Elo Don, urusan Gue sama Habsyi'," kata Fahmi.

Menurut Fahmi, dalam pertemuan itu Donny mengaku sebagai orang yang bekerja sama dengan Habsyi dalam meloloskan permintaan anggaran di DPR.

Baca juga: Fayakhun Minta Stafnya Berpindah Tempat Tinggal Saat Diusut KPK

Selain itu, Donny mengaku telah menerima bagian dari uang yang diberikan Fahmi kepada Habsyi.

Menurut Fahmi, Donny mengaku mendapat jatah Rp 90 miliar dari berbagai rekanan yang mendapat proyek di Bakamla. Sebagian besar uang itu berasal dari Fahmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com