Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tarissa Harus Fokus dan Menahan Senyum Saat Membawa Bendera Merah Putih di Istana

Kompas.com - 17/08/2018, 15:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menaiki dan menuruni tangga untuk mengambil Sang Saka Merah Putih dari tangan Presiden mungkin menjadi momen paling membuat jantung Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) berdegup kencang. Khususnya, bagi mereka yang bertugas membawa baki bendera.

Dibutuhkan fokus serta ketenangan supaya proses meniti anak tangga tanpa melihat dapat dilalui tanpa ada kesalahan.

Demikian pula yang dirasakan Tarrisa Maharani Dewi, anggota Paskibraka perwakilan Jawa Barat yang dipilih sebagai pembawa baki bendera Merah Putih dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2018).

"Perasaan saya tadi sangat bahagia, tapi gugup juga," ujar Tarrisa usai upacara.

Baca juga: Anggota Paskibraka Jatuh Pingsan Usai Bertugas di Istana

Meski demikian, tempaan fisik dan mental selama sebulan terakhir oleh TNI dan Polri di arena karantina membuat gadis kelahiran 10 Juli 2002 itu dapat mengontrol segala perasaan yang membuncah di dadanya dengan baik.

Tarissa berprinsip, dirinya harus tampil sempurna.

"Tetap harus dikontrol semua, harus fokus, harus tenang, harus nahan senyum juga. Alhamdulilah bisa," ujar dia.

Sepanjang bertugas, ia selalu ingat bahwa setelah ini akan bertemu dengan orangtua, yakni Teguh Pudjo Rumekso dan Dewi Susilowati. Keduanya diketahui turut hadir di dalam upacara bendera di Istana Presiden.

Baca juga: Cikal Bakal Paskibraka, dari 5 Menjadi 45...

Dengan begitu, Tarissa yang saat ini masih bersekolah di SMAT Krida Nusantara Kota Bandung, Jawa Barat itu bisa fokus dalam bertugas.

"Selama tadi, saya ingat terus bahwa setelah ini akan bertemu orangtua. Itu yang buat saya fokus dan tenang," ujar dia.

Setelah selesai upacara, Tarissa pun banyak mendapatkan pujian. Salah satunya dari para pelatih dan pembinanya. Ia mengaku sangat bahagia diapresiasi sedemikian rupa akan tugasnya.

Diberitakan, Istana Kepresidenan kembali menggelar upacara bendera dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-73, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat pagi.

Baca juga: Bung Karno: Biar Adis Saja yang Mengibarkan Bendera...

Ada 6.250 tamu yang diundang ke istana. Sebanyak 35 persen adalah para pejabat negara, sementara 65 persen adalah masyarakat.

Upacara dimulai dengan tembakan meriam, lalu dilanjutkan dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo. Presiden Jokowi selaku inspektur upacara lalu mengajak semua hadirin untuk mengheningkan cipta untuk para pahlawan yang gugur saat berjuang membawa Indonesia merebut kemerdekaan.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Setelah itu, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (paskibraka) pun beraksi. Tim Nusa, demikian nama yang disematkan, berhasil mengibarkan sang saka merah putih menjulang di halaman Istana Merdeka.

Kompas TV Sebanyak 68 anggota Paskibra dari 34 provinsi menjalani upacara pengukuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com