Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak Penjual Lontong yang Dikukuhkan Presiden Jadi Paskibraka...

Kompas.com - 15/08/2018, 19:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suci Izdihar Hulwa tak bisa menutupi rasa bangganya. Ia menjadi salah satu dari 68 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang dikukuhkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Rasa bangganya itu bercampur dengan semangat lantaran pengukuhan itu memiliki arti, hari penugasan semakin dekat.

"Bangga dapat hadir di sini, perasaan saya senang dan lebih bersemangat. Apalagi mendekati hari-H ya, 17 Agustus 2018," ujar Suci kepada wartawan usai prosesi pengukuhan.

Baca juga: Jokowi Kukuhkan 68 Anggota Paskibraka 17 Agustus 2018

Soal di mana posisinya saat Upacara Kemerdekaan RI nanti, Suci tidak mengetahui hal itu. Sebab, penentuan posisi itu baru akan diumumkan pada pagi hari-H.

Selama ini, Suci dan rekan-rekan hanya mendapatkan tempaan fisik dan mental agar siap ditempatkan di manapun.

Tempaan setiap hari itu tidak akan pernah dilupa. Menjelang hari H, ia justru merasa sedih karena artinya ia akan berpisah dengan rekan-rekan sesama anggota Paskibraka dari penjuru Indonesia.

Baca juga: Kisah Tiga Pengibar Merah Putih Saat Proklamasi 17 Agustus 1945

"Yang paling enggak bisa saya lupakan itu, keseharian di wisma. Bangun pagi masih ngantuk- ngantuk tapi sudah disuruh bangun. Langsung persiapan fisik, dilatih baris berbaris dan pemantapan formasi," ujar Suci.

Pasangan Paskibraka perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara Suci Izdihar Hulwa dan Lucas Alexiendre usai dikukuhkan Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (15/8/2018).Fabian Januarius Kuwado Pasangan Paskibraka perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara Suci Izdihar Hulwa dan Lucas Alexiendre usai dikukuhkan Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (15/8/2018).

Apa yang ia capai kini, diakui Suci, adalah demi untuk membanggakan orangtua di kampung halaman.

"Bapak dan Ibu saya di Sumatera Utara. Bapak kerja wiraswasta, tapi kadang bekerja, kadang tidak. Kalau Ibu, menjual lontong. Ini semua demi mereka," ujar dia.

Baca juga: Ribuan Biker Siap Ramaikan Kemerdekaan di Lembah Harau

Ia tak akan pernah lupa pesan kedua orangtuanya untuk tetap semangat dan selalu menjaga kesehatan selama menjalani masa karantina di arena pelatihan, Cibubur, Jakarta Timur.

Hal senada diungkapkan Paskibraka rekan Suci yang sama-sama mewakili Provinsi Sumatera Utara, Lucas Alexiendre.

Anak kedua dari tiga bersaudara itu ingat betul ketika dinyatakan lulus seleksi nasional dan dipercaya bertugas di Istana Presiden. Saat itu, ia menelepon orangtuanya untuk memberitahukan kelulusannya.

Baca juga: Akhir Pekan Ini, Yuk Napak Tilas 5 Tempat Wisata Sejarah Kemerdekaan RI

"Jawaban Mama, serius Nak? Mama mau pingsan ini, gitu. Saya menjadi terharu," ujar Lucas.

Diberitakan, Presiden Jokowi, Rabu siang, mengukuhkan 68 anggota Paskibraka yang akan bertugas pada upacara kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia, 17 Agustus 2018 mendatang.

Pengukuhan dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta dengan disaksikan beberapa menteri di Kabinet Kerja, Ibu Negara Iriana Jokowi dan istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Kalla.

Baca juga: Pendaki Dilarang Gelar Upacara Kemerdekaan di Puncak Mahameru

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pengucapan ikrar pemuda Indonesia.

Presiden Jokowi mengatakan, "dengan mengucap bismilahirrohmanirrohim, pada hari ini, saya mengukuhkan saudara-saudari sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2018."

"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam tugas negara ini," lanjut dia.

Setelah itu, Jokowi menghampiri mereka satu per satu untuk bersalaman.

Kompas TV Rasa bangga menyelimuti orangtua Suci yang sekaligus akan berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan Istana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com