Dibutuhkan fokus serta ketenangan supaya proses meniti anak tangga tanpa melihat dapat dilalui tanpa ada kesalahan.
Demikian pula yang dirasakan Tarrisa Maharani Dewi, anggota Paskibraka perwakilan Jawa Barat yang dipilih sebagai pembawa baki bendera Merah Putih dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2018).
"Perasaan saya tadi sangat bahagia, tapi gugup juga," ujar Tarrisa usai upacara.
Meski demikian, tempaan fisik dan mental selama sebulan terakhir oleh TNI dan Polri di arena karantina membuat gadis kelahiran 10 Juli 2002 itu dapat mengontrol segala perasaan yang membuncah di dadanya dengan baik.
Tarissa berprinsip, dirinya harus tampil sempurna.
"Tetap harus dikontrol semua, harus fokus, harus tenang, harus nahan senyum juga. Alhamdulilah bisa," ujar dia.
Sepanjang bertugas, ia selalu ingat bahwa setelah ini akan bertemu dengan orangtua, yakni Teguh Pudjo Rumekso dan Dewi Susilowati. Keduanya diketahui turut hadir di dalam upacara bendera di Istana Presiden.
Dengan begitu, Tarissa yang saat ini masih bersekolah di SMAT Krida Nusantara Kota Bandung, Jawa Barat itu bisa fokus dalam bertugas.
"Selama tadi, saya ingat terus bahwa setelah ini akan bertemu orangtua. Itu yang buat saya fokus dan tenang," ujar dia.
Setelah selesai upacara, Tarissa pun banyak mendapatkan pujian. Salah satunya dari para pelatih dan pembinanya. Ia mengaku sangat bahagia diapresiasi sedemikian rupa akan tugasnya.
Diberitakan, Istana Kepresidenan kembali menggelar upacara bendera dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-73, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat pagi.
Ada 6.250 tamu yang diundang ke istana. Sebanyak 35 persen adalah para pejabat negara, sementara 65 persen adalah masyarakat.
Upacara dimulai dengan tembakan meriam, lalu dilanjutkan dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo. Presiden Jokowi selaku inspektur upacara lalu mengajak semua hadirin untuk mengheningkan cipta untuk para pahlawan yang gugur saat berjuang membawa Indonesia merebut kemerdekaan.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Setelah itu, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (paskibraka) pun beraksi. Tim Nusa, demikian nama yang disematkan, berhasil mengibarkan sang saka merah putih menjulang di halaman Istana Merdeka.
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/17/15360341/cerita-tarissa-harus-fokus-dan-menahan-senyum-saat-membawa-bendera-merah