Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Dubes Negara Sahabat Serahkan Surat Kepercayaan ke Jokowi

Kompas.com - 13/08/2018, 18:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Zuhair Al Shun menilai pembukaan Kedubes Amerika Serikat di Jerusalem merupakan bentuk pelanggaran hukum internasional.

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Senin (13/8/2018), menerima surat kepercayaan dari 8 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh negara sahabat, baik yang berkedudukan di Indonesia (designate resident) maupun luar Indonesia (designate non resident).

Penyerahan surat kepercayaan tersebut dilaksanakan di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta.

Baca juga: Ketika Kebaya dan Songket Dubes RI Mencuri Perhatian di Istana Lima...

Delapan duta besar dan berkuasa penuh, yakni:

1. Ulugbek Rozukulov, Duta Besar dan Berkuasa Penuh (designate resident) Uzbekistan untuk RI,

2. Songphol Sukchan, Duta Besar dan Berkuasa Penuh (designate resident) Kerajaan Thailand untuk RI,

3. Pham Vinh Quang, Duta Besar dan Berkuasa Penuh (designate resident) Vietnam untuk RI,

4. Dziunik Aghajanian, Duta Besar dan Berkuasa Penuh (designate resident) Armenia untuk RI,

5. Abdul Salik Khan, Duta Besar dan Berkuasa Penuh (designate resident) Republik Islam Pakistan untuk RI,

6. Lee Hiong Tan Wee, Duta Besar dan Berkuasa Penuh (designate resident) Filipina untuk RI,

7. David Goldwin Pollard, Duta Besar dan Berkuasa Penuh (designate non resident) Guyana untuk RI yang berkedudukan di New Delhi, India dan

8. Stella Budiriganya, Duta Besar dan Berkuasa Penuh (designate non resident) Republik Burundi untuk RI yang berkedudukan di New Delhi, India.

Baca juga: Dubes AS Janji Tingkatkan Hubungan Dagang dan Investasi di Kepri

Penyerahan surat kepercayaan duta besar negara sahabat itu diawali dengan prosesi kedatangan di halaman depan Istana Merdeka.

Ketika prosesi itu, dikumandangkan lagu kebangsaan dari masing-masing negara sahabat secara bergantian.

Usai prosesi itu, para duta besar menuju ruang tunggu Istana Medeka untuk mengisi buku tamu sebelum menuju Ruang Kredensial untuk menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi.

Baca juga: Bertemu Dubes Australia, Wiranto Bahas Ancaman Terorisme Kawasan ASEAN

Usai itu, para duta besar langsung diarahkan menuju ruang resepsi untuk ramah tamah sebelum secara bergiliran berbincang sejenak dengan Presiden Jokowi di beranda. Momen bincang-bincang di beranda ini dikenal dengan istilah 'veranda talk'.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa bincang-bincang Jokowi dengan para dubes lebih ditekankan pada soal kerjasama ekonomi.

"Pembicaraannya lebih terfokus pada upaya peningkatan kerjasama ekonominya. Karena ekonomi, misalnya Afrika, mereka menyampaikan apresiasi Indonesia untuk mendekatkan diri secara ekonomi kepada Afrika melalui Indonesia-Afrika Forum tahun ini," ujar Retno, seusai acara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com