Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Mahfud MD dalam Dua Pilpres...

Kompas.com - 10/08/2018, 16:06 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - "Saya tidak kecewa, kaget saja," ucap Mahfud MD ketika diminta tanggapan keputusan Joko Widodo memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presidennya menghadapi Pilpres 2019.

Mahfud terkejut bukan tanpa alasan. Ia mengaku, sudah diminta mempersiapkan diri menjadi cawapres bagi Jokowi.

Menyikapi pesan tersebut, Mahfud mengurus segala administrasi untuk mendaftar ke KPU.

Salah satunya, mengurus surat keterangan tidak pernah menjadi terpidana di Pengadilan Negeri (PN) Sleman.

Tak ingin aktif kampanye

Lima bulan sebelumnya, Mahfud secara terbuka mengaku bersedia menjadi cawapres bagi Jokowi.

Ketika itu, ia disandingkan dengan Jokowi oleh beberapa pihak.

Ia mengaku bersedia menjadi cawapres Jokowi, tetapi tidak ingin terlalu aktif untuk menindaklanjutinya.

Mahfud menyerahkan sepenuhnya terhadap mekanisme yang ada di masing-masing parpol serta Jokowi sendiri.

Sebab, kata Mahfud, pada akhirnya yang memutuskan siapa cawapres bagi Jokowi ialah partai koalisi pemerintahan dan Jokowi.

"Saya juga bukan tidak mau karena kalau tak mau itu diartikan sombong. Pada akhirnya kita serahkan ke mekanisme, dan itu ada di tangan capres dan partai-partai nanti," kata Mahfud ketika itu.

Bukan kali ini saja nama Mahfud masuk dalam bursa capres-cawapres. Pada Pilpres 2014, Mahfud menjadi bakal capres PKB bersama dua tokoh lain, yakni Jusuf Kalla dan Rhoma Irama.

Namun, PKB memilih mengusung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Mahfud adalah bakal capres PKB bersama dua tokoh lain, yakni Jusuf Kalla dan Rhoma Irama. PKB memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla bersama tiga parpol lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Prabowo Tunjuk Mahfud Jadi Ketua Tim Sukses", https://nasional.kompas.com/read/2014/05/20/1539588/Ini.Alasan.Prabowo.Tunjuk.Mahfud.Jadi.Ketua.Tim.Sukses.
Penulis : Ihsanuddindd

Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kemudian menawarkan Mahfud bergabung dalam tim kampanye.

Keputusan PKB tersebut dimanfaatkan kubu penantang, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Mahfud ditawarkan bergabung dalam tim kampanye.

Mahfud bersedia. Ia kemudian didaulat menjadi Ketua Tim Kemenangan Prabowo-Hatta. Mahfud kemudian meninggalkan kubu Prabowo setelah pasangan tersebut kalah.

Kandidat kuat

Berbeda dengan Pilpres 2014, kali ini nama Mahfud terus muncul hingga mendekati masa pendaftaran capres-cawapres.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com