Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Isu Serbuan 10 Juta TKA China, Jokowi Sebut Hanya 23.000 Orang

Kompas.com - 08/08/2018, 10:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, kabar serbuan 10 juta tenaga kerja China ke Indonesia, merupakan isu semata.

Ia memastikan, jumlah tenaga kerja China yang berada di Indonesia tidak sebanyak itu.

"Katanya ada 10 juta tenaga kerja Tiongkok masuk ke Indonesia. Enggak ada. Yang ada, kira-kira 23.000 orang. Kalau itu, iya," ujar Jokowi dalam pidato Pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Angkatan XII Tahun 2018 di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (8/8/2018).

Baca juga: Moeldoko: Terbukti kan, Jutaan TKA di Morowali Industrial Park Hoaks...

Sebanyak 23.000 tenaga kerja Tiongkok itu bukan tenaga low skill alias pekerja kasar, namun tenaga high skill.

Mereka memenuhi pekerjaan yang belum dapat diisi oleh tenaga kerja lokal.

"Mereka itu, misalnya, masang turbin yang di mana kita belum bisa masang. Lagipula mereka kerja enggak terus-terusan kok," ujar Jokowi.

Presiden mengaku heran mengapa tenaga kerja asing, khususnya China, di Indonesia menjadi isu negatif.

Baca juga: Bertemu Mahasiswa Muhammadiyah, Jokowi Ditanya soal Freeport hingga TKA

Pasalnya, jumlah tenaga kerja Indonesia yang berada di China sendiri justru berjumlah sekitar 80.000 orang.

Demikian pula tenaga kerja Indonesia yang membanjiri negara-negara tetangga, jumlahnya sangat banyak.

"TKI di China, ada 80.000, mereka diam saja. Belum lagi di Malaysia, TKI kita yang ilegal saja ada 2 juta, mereka juga diam-diam saja. Tenaga kerja kita di Arab Saudi ada 500.000. Itu yang legal. Yang ilegal pasti lebih banyak lagi," ujar Jokowi.

Jokowi kemudian mencontohkan Uni Emirat Arab (UEA) yang juga dibanjiri tenaga kerja asing.

"Kalau dilihat, tenaga kerja asing di Indonesia dibandingkan dengan penduduk Indonesia sendiri, itu hanya 0,03 persen. Satu persen saja enggak ada. Bandingkan dengan tenaga kerja asing di Uni Emirat Arab, itu 80 persen asing. Mereka senang-senang saja," lanjut dia.

Jokowi mengatakan, masyarakat harus diberikan informasi yang akurat. Jangan justru diberikan kabar tidak benar.

"Intinya, jangan sampai fitnah-fitnah seperti ini terus berkembang," ujar Jokowi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com