Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Yakin Koalisi Tak Mungkin Pecah, Tinggal Tentukan Cawapres

Kompas.com - 03/08/2018, 16:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat E.E. Mangindaan menyatakan, sedianya partainya beserta Gerindra, PKS, dan PAN telah bersepakat untuk berkoalisi di Pilpres 2019.

Ia mengatakan, saat ini koalisi sedang berada di tahap finalisasi, yakni untuk menentukan calon wakil presiden pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Ia optimistis keempat partai konsisten berkoalisi dan akan mendaftarkan pasangan capres dan cawapres bersama ke Komisi Pemilihan Umum.

"Kalau koalisinya kan sudah terjadi. Jadi saya kira harus konsisten saja lah. Kan dasarnya visi-misi sama, belum bicara calon wapres," kata Mangindaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Pengamat: Kelihatannya Penentuan Cawapres Prabowo Mengalami Jalan Buntu

Ia meyakini, sebentar lagi pembahasan cawapres akan segera diputuskan Demokrat, Gerindra, PKS, dan PAN.

Mangindaan menambahkan, koalisi Prabowo tak khawatir meskipun menjelang pendaftaran belum menentukan sosok cawapres.

"Sampai tanggal 9 (Agustus) masih ada waktu. Itu saja kita tunggu. Kami (Demokrat) tidak pernah menyalonkan. Itu terserah calon presiden, itu aja, titik," lanjut Mangindaan.

Baca juga: Menanti Kepastian Calon Pengantin Prabowo Subianto...

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, saat ini sudah ada tiga nama yang secara intensif dibahas untuk diusung sebagai cawapres pendamping ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Ketiga sosok itu, yakni Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan Ustaz Abdul Somad.

Fadli mengatakan, AHY merupakan usulan dari Demokrat, sedangkan Salim merupakan usulan dari PKS serta rekomendasi Ijtima (pertemuan) ulama. Demikian pula dengan Abdul Somad yang juga rekomendasi Ijtima ulama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com