Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sohibul Iman: Buat Kami, Yusuf Supendi Tetap Pimpinan PKS...

Kompas.com - 03/08/2018, 13:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, Jumat (3/8/2018), melayat ke rumah duka almarhum Kiai Haji Yusuf Supendi.

Jenazah Yusuf diketahui disemayamkan di sebuah rumah sederhana di permukiman padat penduduk di Jalan Suwuk Indah I, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Usai menshalatkan almarhum, Sohibul mengakui bahwa sosok Yusuf merupakan seorang pendakwah yang teguh pendiriannya.

Baca juga: Pendiri PKS Yusuf Supendi Meninggal Dunia karena Serangan Jantung

"Buat kami, beliau tetap pimpinan PKS. Pak Yusuf ini bagaimanapun perintis dakwah dan juga guru bagi kami," ujar Sohibul.

"Pak Yusuf kalau dari ilmu, beliau orang berilmu. Kalau secara personal beliau itu kukuh juga dalam pendiriannya," lanjut dia.

Sohibul berharap karakter dakwah yang ada pada Yusuf dapat diteruskan oleh keluarganya.

Baca juga: Yusuf Supendi, dari Pendiri PKS hingga jadi Caleg PDI-P

Ia juga mendoakan agar Yusuf diterima di sisi Allah.

"Saya mendoakan agar beliau mendapat ampunan dari Allah, kemudian beliau mendapat pahala dari yang dikerjakannya. Insya Allah beliau masuk ke Jannah," ujar Sohibul.

Yusuf meninggal dunia, Jumat subuh di RSCM. Tim dokter memvonis Yusuf terkena serangan jantung.

Baca juga: PDI-P: Yusuf Supendi Sempat Kelelahan..

Yusuf meninggalkan seorang istri dan lima orang anak yang masing-masing bernama Fawwaz Abdul Jawwad, Linah Haninatunusroh, Himmah Tsabitah, Azmah Shobiroh dan Ayyuf Jadul Haq.

Rencananya, keluarga akan memakamkan Yusuf di Tempat Pemakaman Umum Kober, Jakarta Timur, selepas menunaikan shalat Jumat.

Kompas TV Ada fenomena menarik jelang Pemilu 2019. Adalah sejumlah politisi yang berpindah partai saat mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com