Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberhasilan Jokowi dan Cara Tangkal Hoaks Jadi Bekal Kampanye 170.000 Caleg

Kompas.com - 01/08/2018, 08:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sembilan partai politik koalisi pendukung Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019 sepakat mengerahkan para calon anggota legislatifnya untuk tidak hanya mengampanyekan dirinya saja, melainkan juga mengampanyekan prestasi pemerintahan Joko Widodo.

Diketahui, pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif pada 2019 dilaksanakan secara serentak.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkalkulasi, satu partai politik saja memiliki sekitar 21.000 calon anggota legislatif yang tersebar di tingkat DPR, DPRD provinsi, kabupaten dan kota.

Baca juga: 150.000 Caleg dari Sembilan Parpol Akan Kampanyekan Keberhasilan Jokowi

Apabila caleg sembilan parpol dijumlahkan, total ada lebih dari 170.000 caleg yang akan mengampanyekan Jokowi pada Pilpres 2019.

"Ini adalah kekuatan yang sangat efektif," ujar Hasto saat dijumpai di Grand Garden Resto, Kebun Raya Bogor, Selasa (31/7/2018), usai santap malam dengan Presiden Jokowi dan delapan orang sekretaris jenderal parpol pendukung.

Seluruh sekjen parpol koalisi Jokowi sudah mendapatkan materi mengenai informasi prestasi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang sudah berjalan sekitar empat tahun terakhir.

Baca juga: Pertemuan Jokowi dengan 9 Sekjen Parpol Hasilkan 4 Poin, Satu di Antaranya Masih Rahasia

Informasi itu akan ditransfer ke para caleg sebagai bekal ketika memasuki masa kampanye.

Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Jhonny G Platte menambahkan, tidak hanya prestasi saja yang akan dikampanyekan.

Para caleg juga diminta menenangkan sejumlah isu negatif yang selama ini mendera Jokowi di persepsi sebagian publik.

Isu negatif yang dimaksud, antara lain antek China, Jokowi PKI dan Jokowi anti-Islam.

Baca juga: Bertemu Sekjen Parpol Pendukung, Jokowi Akan Bahas Timses Pilpres 2019

Platte mengakui, meski sedikit masyarakat yang terpengaruh, namun yang namanya kebohongan tetap harus diluruskan.

"Itu bagian dari isu-isu yang tidak berbasis pada fakta dan data. Tentu, itu tantangan bersama kita dalam rangka meningkatkan kualitas demokrasi melalui yang kita sebut politik rasional untuk menghindarkan eksploitasi SARA berlebihan. Untuk menghindari jangan sampai Pemilu kita ditandai berita hoaks, itu komitmen koalisi kami," ujar Platte.

 

Jokowi Center

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ahmad Rofiq menambahkan, dalam waktu dekat, para sekjen akan membentuk sebuah forum sosialisasi informasi kampanye bagi seluruh calegnya.

"Akan ada pelatihan kampanye (untuk caleg) antarpartai. Misalnya dibentuk namanya, Jokowi Center. Jadi banyak langkah teknis yang akan dilakukan parpol agar kemenangan Jokowi bisa dipastikan," ujar dia.

Baca juga: Di Balik Sneakers dan Kaus Berkerah Koalisi Jokowi...

Diketahui, pertemuan Presiden Jokowi dengan sembilan orang sekjen yang berasal dari parpol pendukungnya, Selasa kemarin, dilaksanakan di dua tempat. Awalnya, pertemuan itu dilaksanakan di ruang kerja Jokowi di Istana Presiden Bogor.

Selepas shalat maghrib, Presiden Jokowi pun mengajak para sekjen itu untuk santap malam di Grand Garden Resto, Kebun Raya Bogor.

Di tengah cuaca Bogor yang usai diguyur hujan, Jokowi dan para sekjen menyantap sejumlah menu lezat, yakni nasi goreng pete, beef teriyaki, chicken katsu, crispy calamary dan capcay sea food.

Baca juga: Jokowi Jamu Makan Malam 9 Sekjen Parpol Pendukung di Kebun Raya Bogor

Tawa dan canda hinggap di sela-sela santap malam tersebut.

Kesembilan sekjen yang hadir, yakni Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus, Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Platte, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen Partai Hanura Herry Lontung, Sekjen PPP Asrul Sani, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq dan Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan.

Kompas TV Presiden Joko Widodo malam tadi mengumpulkan Sekjen Parpol koalisi di Istana Bogor, Senin (31/7),
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com