KOMPAS.com - Hari ini 23 tahun lalu, tepatnya 28 Juli 1995, Vietnam resmi bergabung dengan Association of South East Asia Nations (ASEAN).
Harian Kompas, 28 Juli 1995, memberitakan, Vietnam secara resmi menjadi anggota penuh ASEAN melalui sebuah upacara, penerbitan deklarasi, dan perubahan simbol ASEAN menjadi sepuluh batang padi.
Vietnam menjadi negara ke tujuh yang masuk setelah Brunei Darussalam pada 7 Januari 1984.
Sebelumnya, ASEAN dideklarasikan di Bangkok pada 8 Agustus 1967 oleh lima negara yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Melalui Deklarasi Bangkok, ASEAN mempunyai gagasan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan setiap anggotanya.
Perbedaan ekonomi
Selain perbedaan ideologi, perekonomian Vietnam kala itu juga berbeda dengan negara anggota ASEAN lainnya.
Seperti diberitakan Harian Kompas, 30 Juli 1995, perlu upaya keras dan luas bagi Hanoi untuk menyesuaikan diri dalam mekanisme perekonomian yang berkembang di lingkungan ASEAN, mengingat negara itu baru memulihkan keadaan setelah perang.
Sebelumnya, Vietnam juga harus mempersiapkan diri untuk ikut serta dalam program liberalisasi perdagangan yang dikenal dengan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) yang kemudian dicanangkan pada 2003.
Dengan masuknya Vietnam menjadi anggota ASEAN, secara strategis jumlah kesatuan negara-negara ASEAN akan bertambah menjadi sekitar 400 juta orang, suatu potensi pasar yang sangat besar di era globalisasi perdagangan.
Bergabungnya Vietnam juga diyakini merangsang perdagangan intra-ASEAN.
Setelah bergabung dengan ASEAN, Vietnam mengalami perkembangan di berbagai bidang.
Kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara menjadikannya semakin berbenah dalam ekonomi, sosial budaya, dan politik.
Pada 1991-2000, Pendapatan Nasional Bruto (PNB) Vietnam meningkat sebesar 7,4 persen, lebih tinggi daripada PNB tahun 1990.
Peningkatan pertanian juga berkembang ketika sebelumnya Vietnam mengimpor beras, akhirnya bisa mengekspor beras.
Pada 1998, Vietnam membuat suatu kebijakan demokrasi bagi kaum bawah, sebagai bukti kepedulian terhadap rakyatnya.
Sebagai negara berkembang, Vietnam bergabung dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) dan akhirnya bisa melakukan hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat sebagai langkah hubungan internasionalnya.
Dalam bidang sosial budaya, Vietnam menjalin kerja sama dengan negara-negara sekitar dengan melakukan pertukaran pelajar maupun beasiswa kepada mahasiswa Vietnam untuk mempelajari bahasa, seni, dan budaya di negara lain.
Bidang politik, Vietnam mebcoba melakukan perjanjian bilateral dengan Jepang, Korea, Australia, dan negara Eropa lainnya. Melalui sebuah perjanjian bilateral, langkah ini mendukung perkembangan dan kemajuan di Vietnam.