Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Harap Kemenkumham Konsisten Benahi Sistem Pemasyarakatan

Kompas.com - 25/07/2018, 09:55 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan, KPK mengapresiasi sikap Kementerian Hukum dan HAM yang bergerak cepat melakukan inspeksi dan evaluasi mendasar pasca-operasi tangkap tangan KPK terhadap Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Wahid Husein.

Febri berharap Kemenkumham, khususnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, konsisten dan tegas dalam memperbaiki sistem pemasyarakatan.

"Itu bisa jadi awal perbaikan di sana. Jadi tidak berhenti hanya pada sidak, perbaikan-perbaikan perlu dilakukan secara konsisten," kata Febri di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

KPK ingin memastikan Kemenkumham bisa menjamin tingkat keamanan di lapas serta menjaga integritas pejabat dan petugas di lapas.

Baca juga: Menkumham: Saya Stres, Kejadian di Sukamiskin Memalukan

Menurut Febri, wacana-wacana pemindahan narapidana korupsi ke lapas lain tak akan bisa sukses jika integritas para pejabat dan petugas lapas masih buruk.

"Jadi concern KPK menyebut kajian (wacana pemindahan napi korupsi ke lapas lain) yang lebih lanjut dan lebih rinci, terutama penguatan terhadap sistem keamanan dan integritas orang di lapas. Jangan sampai ini terus berulang," kata dia.

KPK juga berkaca pada survei integritas yang dilakukan sekitar tahun 2007-2008 silam. Pada waktu itu, KPK memberikan penilaian rendah atas toleransi dan mudahnya para pejabat dan petugas lapas menerima gratifikasi.

"Nah itu yang pernah kami paparkan ke Kemnkumham dan Dirjen PAS, dan lalu ditindaklanjuti pada tahun 2009-2011 melalui pemantauan dan usulan pemenuhan perbaikan. Tapi sayang memang usulan perbaikan tidak begitu dsambut baik oleh pihak berwenang dan terkait," ujar Febri.

Hal itulah yang menyebabkan praktik suap di lapas masih bisa berlangsing hingga saat ini. Oleh karena itu Febri menekankan keseriusan Kemenkumham dalam melakukan perbaikan.

"Harus ditunjukkan secara konsisten, tidak bisa hanya sporadis apalagi kalau hanya menyalahkan oknum tertentu," kata dia.

Baca juga: Wapres: Perbaiki Lapas, Napi Korupsi Tak Perlu Dipindah ke Nusakambangan

Febri mengungkapkan, KPK siap membantu Kemenkumham jika dibutuhkan untuk memperkuat program pencegahan korupsi di lapas.

Ia juga pernah menilai praktik suap di lapas membuat kerja KPK dalam pemberantasan korupsi jadi sia-sia.

"Kerja keras penyidik dan penuntut umum memproses dan membuktikan kasusnya menjadi nyaris sia-sia jika terpidana korupsi masih mendapat ruang transaksional di lapas dan menikmati fasilitas berlebihan dan bahkan dapat keluar masuk tahanan leluasa," kata dia.

Kompas TV Menurut Yasonna Laoly kedua pejabat Kanwil Kemenkumham Jawa Barat itu tidak melakukan pengawasan secara benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com